Berita Ungaran
Tanggul Jebol Penyebab Banjir Bandang Segera Diperbaiki di Banyubiru Kabupaten Semarang
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mendatangi lokasi permukiman terdampak banjir bandang di Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Semarang.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mendatangi lokasi permukiman terdampak banjir bandang di Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Rabu (11/12/2024).
Kunjungannya tersebut untuk mengecek kondisi terkini banjir, termasuk melihat tanggul sungai jebol yang menjadi satu di antara penyebab banjir yang terjadi pada Selasa (10/12/2024) malam tersebut.
Sejumlah kawasan masih tergenang air, sedangkan sebagian lain hanya tersisa lumpur.
Baca juga: Dramatis Detik-detik Pemotor Bertaruh Nyawa Saat Terseret Banjir Bandang di Banyubiru Semarang
Dia mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk menangani bagian tanggul yang jebol.
“Ini akan ditangani BBWS dulu, ada sekitar 35 meter panjangnya dan tingginya nanti disesuaikan.
Ke depannya, secara bertahap, (tanggul) yang dekat dengan penduduk nanti akan diberi penguat juga,” kata Ngesti.

Dia menambahkan bahwa upaya terkini yang bisa dilakukan yakni membersihkan sisa-sisa lumpur dan bergotong royong untuk menutup sementara tanggul tersebut.
Nantinyq, lanjut Ngesti, warga yang rumahnya terdampak banjir hingga rusak akan mendapatkan bantuan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang.
“Kami ada bantuan untuk kebencanaan, misalnya banjir, kebakaran, angin puting beliung.
Nanti kita assessment tergantung tingkat kerusakannya, masuk ringan, sedang atau berat,” imbuh dia.
Sementara itu, sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan menyebutkan, terdapat total 50 rumah dan 249 warga yang terdampak arus banjir.
Selain itu, dua orang mengalami luka ringan dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Gunawan Mangunkusumo (RSGM) atau RSUD Ambarawa.
“Satu orang sempat terseret dan satu lainnya terjatuh, namun sudah dievakuasi, diobati dan kembali pulang ke rumah,” kata Alexander.
Baca juga: Video Banjir Bandang Banyubiru Semarang, Pemotor Hampir Terseret
Dia menegaskan, upaya yang dapat dilakukan yakni membangun tanggul sementara untuk menutup bagian yang jebol.
“Pembenahan dilakukan dengan memasang trucuk dan karung yang berfungsi menahan aliran air untuk sementara.
Hari ini tanggul sementara sudah terbangun, besok mulai pembersihan,” pungkas dia. (*)
Hanya Rp70 Ribu, Air Mata Bahagia Anne Terselamatkan dari Mahalnya Sembako di Semarang |
![]() |
---|
Cabai Makin "Pedas": Harganya Kini Tembus Rp70 Ribu Per Kilo di Semarang |
![]() |
---|
"Anak Saya Muntah 3 Kali!" Kisah Cemas Orang Tua Usai Anaknya Makan Puding MBG di Ungaran |
![]() |
---|
Berada di Zona Merah Sesar dan Longsor, Desa Sepakung Buktikan Diri Jadi Percontohan Destana |
![]() |
---|
Solusi "Air Gratis" dari Langit: Desa Kesongo Semarang Jadi Percontohan Irigasi Tenaga Surya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.