Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Poltek Harber Tegal

Mengembangkan Potensi Minyak Atsiri di Laboratorium Farmasi Poltek Harber

Program Studi D-3 Farmasi Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) kembali menunjukkan inovasinya melalui

Editor: muh radlis
IST
Mengembangkan Potensi Minyak Atsiri di Laboratorium Farmasi Poltek Harber 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Program Studi D-3 Farmasi Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) kembali menunjukkan inovasinya melalui pembentukan komunitas Aromapedia. Komunitas ini menjadi ruang kolaborasi antara dosen dan mahasiswa untuk mengembangkan potensi diversifikasi produk berbasis minyak atsiri, memanfaatkan kekayaan hayati Indonesia yang dikenal sebagai salah satu penghasil utama minyak atsiri dunia.

Dengan keanekaragaman hayati yang dimiliki, Indonesia menjadi rumah bagi 40 dari 99 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dunia. Pemanfaatan minyak atsiri yang dikenal sebagai essential oil mencakup berbagai sektor, mulai dari kosmetik, kesehatan, hingga produk rumah tangga. Bahkan, minyak atsiri berkontribusi besar pada pendapatan nasional, dengan total ekspor mencapai lebih dari 110 ribu ton pada tahun 2023 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

Tya Muldiyana, pembimbing komunitas Aromapedia, menjelaskan pentingnya ruang diskusi ini bagi mahasiswa. 

“Kesempatan untuk bertukar pikiran, mengembangkan formulasi, dan menguji diversifikasi produk minyak atsiri sangat potensial. Melalui proses riset dan pengembangan di laboratorium, mahasiswa diajak menciptakan produk inovatif yang relevan dengan kebutuhan konsumen,” ungkapnya.

Heru Nurcahyo selaku Direktur Poltek Harber yang sekaligus pembina komunitas Aromapedia, menambahkan bahwa komunitas ini tidak hanya fokus pada riset di laboratorium, tetapi juga aktif dalam program pelatihan, pengabdian masyarakat, dan penelitian hibah dari Dikti.

“Aromapedia dirancang untuk membawa produk berbasis minyak atsiri lebih dekat ke masyarakat, terutama dalam sektor kesehatan,” jelasnya.

Melibatkan dua dosen dan delapan mahasiswa, komunitas Aromapedia memanfaatkan waktu jeda praktik di laboratorium untuk mereview jurnal, mendiskusikan kebutuhan pasar, hingga menciptakan produk baru yang siap bersaing di dunia industri. Proses ini menjadi pengalaman yang berharga, sekaligus mendukung terciptanya ekosistem kewirausahaan di kalangan mahasiswa farmasi.

Melalui komunitas ini, mahasiswa diharapkan mampu mengambil peran penting dalam memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan memperkenalkan produk inovatif berbasis minyak atsiri ke pasar global. Aromapedia bukan hanya sebuah komunitas, tetapi sebuah gerakan untuk menghubungkan ilmu farmasi dengan inovasi berbasis kekayaan lokal.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved