Program Makan Bergizi Gratis di Wonosobo Belum Bisa Dimulai, Tunggu Arahan Pusat

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Sejumlah kota di seluruh Indonesia telah melaksanakan program makan bergizi gratis yang diluncurkan serentak hari ini, Senin (6/1/2025).

Berbeda dengan di Kabupaten Wonosobo, pemerintah kabupaten masih menunggu instruksi dari pusat terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis.

Meskipun Kabupaten Wonosobo telah melaksanakan uji coba makan bergizi gratis di 4 sekolah dasar pada November tahun lalu, namun hingga saat ini belum ada pemberitahuan terkait pelaksanaan makan bergizi gratis di Wonosobo.

Berkaitan dengan hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo, Jaelan mengungkapkan akan menunggu instruksi dari pemerintah pusat.

"Belum tahu ini apakah melibatkan daerah atau tidak tapi sampai hari ini belum ada informasi, menunggu arahan dari pusat," ucapannya saat ditemui tribunjateng.com di Kantor Setda Wonosobo.

Pihaknya juga belum mengetahui pasti teknis penyelenggaraan makan bergizi gratis di Kabupaten Wonosobo nantinya akankah dari pemerintah pusat atau pihak lainnya.

Kendati demikian, pihaknya siap mendukung program makan bergizi gratis yang telah dicanangkan kepemimpinan presiden Prabowo Subianto ini.

"Apapun nantinya tapi intinya kita siap menyukseskan program makan bergizi gratis untuk anak," ungkapnya.

Jaelan menyebut, jika nantinya pemerintah daerah dilibatkan dalam program ini, pihaknya meyakini dapat meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan dengan berbekal pengalaman uji coba makan bergizi gratis beberapa waktu lalu.

Senada dengan itu, di tempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo, Musofa sepakat mendukung program makan bergizi gratis dan masih menunggu instruksi pusat.

Meskipun belum ada kejelasan pelaksanaan makan bergizi gratis di Wonosobo, namun ia mengaku beberapa pihak telah datang kepadanya meminta data untuk persiapan makan bergizi gratis.

"Kalau kami menyambut senang dan mengharapkan, apalagi kalau anggarannya dari pusat asal bukan dari daerah sehingga tidak membebani daerah dan pasti nanti ada kultur baru yang didapat siswa dari program ini seperti pendidikan karakter," pungkasnya. (ima)