Berita Semarang
DPRD Kota Semarang Beri Catatan Soal Program Makan Bergizi Gratis
DPRD Kota Semarang memberikan catatan terkait program makan bergizi gratis (MBG). Di ibu kota Jawa Tengah
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang memberikan catatan terkait program makan bergizi gratis (MBG). Di ibu kota Jawa Tengah, ada delapan sekolah yang mendapatkan program tersebut mulai PG, TK, SD, SMP dan SMA.
Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengapresiasi program yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut.
Dia berujar, program tersebut terbilang bagus dalam rangka menekan kekurangan gizi.
Pada 2025, program MBG di Indonesia diharapakan bisa menjangkau 40 persen wilayah. Kemudian, pada 2026, menjangkau 80 persen dan pada 2029 baru bisa 100 persen.
"Konsepnya sudah bagus seperti di beberapa negara di luar negeri kan ada makan siang gratis tapi memang anggaran cukup besar," tuturnya, Rabu (8/1/2025).
Meski secara konsep sudah bagus, sebut dia, ada beberapa anak-anak yang mengeluh jika sayur masih kurang dan tidak ada susu.
Menurutnya, jika melihat anggaran yang digelontorkan untuk program ini tidak cukup jika harus menyertakan susu dalam satu porsi menu makannya.
"Saya pribadi dengan anggaran segitu kok melihat tidak sampai kalau harus pakai susu. Saat ini juga masih bertahap kan," katanya.
Dari berjalannya program MBG, politikus Partai Golkar ini menyebut, bisa muncul beberapa permasalahan antara lain proses distribusi, pengadaan, kualitas makanan, hingga sampah tempat makan jika menggunakan tempat sekali pakai.
“Jadi kalau lihat road map seperti itu maka secara bertahap InsyaAllah bisa tercapai. Tapi masalahnya ada pada masalah pengadaan, distribusi, kualitas makanan dan sampah harus diperhitungkan,” terangnya.
Untuk di Kota Semarang sendiri, ia melihat sudah menggunakan tempat makan stainless yang nantinya bisa dicuci dan dipakai kembali sehingga tidak menimbulkan sampah.
“Pakai wadah makan stainless ini kan ramah lingkungan. Bayangkan kalau 24 ribu per hari wadah sekali pakai, gimana sampahnya,” ujarnya.
Dari segi anggaran, saat ini memang masih menggunakan APBN. Namun, menurutnya, berjalannya waktu pelaksanaan program ini secara keseluruhan, bisa jadi akan mengambil sedikit anggaran dari daerah melalui APBD. Dia menilai, Kota Semarang siap jika dibutuhkan menggunakan anggaran daerah.
"Seluruhnya APBN tapi saya rasa juga nantinya akan sharing dengan daerah. Kalau sekarang masih APBN," katanya. (eyf)
Baca juga: BREAKING NEWS: PSSI Resmi Perkenalkan Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Baca juga: Inilah Sosok Pemain Pengganti Mailson Lima di Persib Bandung, Mantan Anak Didik Patrick Kluivert
Baca juga: Detik-detik Pencurian Sepeda Motor di Kos-kosan Tegal, Pelaku Tak Hiraukan Warga Lewat
Pemkot Semarang Wajibkan ASN Jadi Anggota KKMP, Wali Kota: Akan Dipantau Kepala Dinas dan Kabag |
![]() |
---|
Sosok Rohmat Sukur, Warga Semarang Terlibat Penculikan Kacab Bank BUMN: Sering Nyupiri Bos |
![]() |
---|
2.800 Mahasiswa Baru Polines Satukan Semangat Lewat Outbound Training |
![]() |
---|
Irwan Hidayat Tekankan Integritas dan Akal Budi di Hadapan Mahasiswa Baru Universitas Telogorejo |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Hari Ini di Kota Semarang Kamis 28 Agustus 2025, Naik Rp 4.000 per Gram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.