Berita Jateng
Tengah Merebak dan Jadi Sorotan, Apakah Sudah Ada Kasus HMPV di Jateng? Ini Imbauan Dinkes
HMPV tersebut merupakan infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan manusia
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Human Metapneumovirus atau HMPV jadi topik hangat di tanah air, tak terkecuali di Provinsi Jateng.
HMPV tersebut merupakan infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan manusia.
Bagi yang terpapar akan merasakan gejala mirip influenza, seperti batuk, demam, sakit tenggorokan hingga sesak nafas.
Menurut Kepala Dinkes Provinsi Jateng, Yunita Dyah Suminar, HMPV tengah merebak di Tiongkok.
Baca juga: 7 Gejala Infeksi Virus HMPV, Menkes: Sudah Ditemukan di Indonesia
Ia juga mengatakan, penyebaran HMPV sangat cepat seperti influenza dan Covid-19.
Bahkan Yunita menerangkan, hingga detik ini belum ada vaksin khusus untuk HMPV atau obat khusus HMPV.
"HMPV menular melalui droplet dan kontak erat dengan penderita, HMPV dapat menyerang siapapun," terangnya, Rabu (8/1/2025).
Meski demikian, kata Yunita, seseorang yang terjangkit HMPV adalah orang yang berdaya tahan tubuh lemah.
Ia juga memberikan contoh, seperti, anak di bawah 5 tahun hingga lansia di atas 65 tahun.
Selain itu, seseorang yang memiliki penyakit seperti diabetes, asma, kanker, penyakit autoimun, dan penderita HIV, diterangkan Yunita patut mewaspadai HMPV.
Pasalnya jika tidak ditangani secara benar, gejala HMPV akan semakin parah, hingga mengarah ke bronkitis atau pneumonia.
"Namun HMPV bukan penyakit mematikan, jadi masyarakat tidak perlu panik. Yang paling utama adalah menjaga kesehatan dan pola hidup bersih," paparnya.
Yunita juga mengimbau meski bukan penyakit mematikan namun masyarakat wajib waspada.
Dikatakannya seperti saat Pandemi Covid-19, untuk menghindari HMPV dianjurkan selalu cuci tangan sebelum makan, makan bergizi seimbang, protein sayuran dan buah.
Jika mengalami gejala, masyarakat diminta menggunakan masker dan berobat ke klinik atau dokter.
"Saat tubuh merasa tidak sehat, demam, atau pilek bisa mengkonsumsi obat sesuai gejala," terangnya.
Ditambahkannya, di Jateng belum ada temuan kasus HMPV yang mewabah di Tiongkok.
Ia berujar, pelarangan atau kedatangan dari luar negeri hingga kini juga belum diberlakukan.
Namun demikian, sinergi terus dijalin dengan kantor kesehatan pelabuhan atau KKP, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Kalaupun ada yang dari atau mau ke Tiongkok, kami sarankan menggunakan masker dan menjauhi kerumunan serta mengkonsumsi vitamin," imbuhnya. (*)
Transaksi Paylater di Semarang Tumbuh 47,82 Persen, Warga Manfaatkan untuk Kebutuhan Harian |
![]() |
---|
OJK Catat Kemitraan Industri Keuangan Digital Tembus Rp2,25 Triliun Perbulan |
![]() |
---|
Musim Kemarau Tapi Masih Hujan Lebat? Ini Penyebabnya Menurut BMKG |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Akomodir Fatwa Haram Peternakan Babi yang dikeluarkan MUI |
![]() |
---|
Babak Kualifikasi Porprov Jateng 2026 Cabor Bulu Tangkis Segera Dimula |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.