Semarang
Ngesti Nugraha dan Para Kader PDIP Tanam Tanaman Pengganti Beras di Kabupaten Semarang
DPC PDIP Kabupaten Semarang berupaya turut terlibat dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - DPC PDIP Kabupaten Semarang berupaya turut terlibat dalam mendukung ketahanan pangan nasional, program dari pemerintah.
Dukungan itu ditunjukkan dengan para kadernya yang bersama-sama menanam tanaman pengganti padi atau beras di lahan warga.
Lahan yang ditanami terletak di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Beberapa di antara tanaman pengganti beras yang ditanam meliputi jagung, pisang, ketela, dan umbi-umbian lainnya.
Pemilihan jenis-jenis tanaman itu disesuaikan dengan kondisi lingkungan, iklim dan kontur tanah di Kabupaten Semarang.
Ketua DPC PDIP kabupaten Semarang, Ngesti Nugraha beserta para pengurus dan kader terjun langsung melakukan penanaman itu ke lahan petani di Desa Lerep pada Jumat (17/1/2025).
“Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut instruksi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam rangka memeringati HUT ke-52 PDIP.
Nanti hasilnya biar dinikmati masyarakat, sekaligus tanaman pengganti beras ini bisa mendukung ketahanan pangan kita,” kata Ngesti.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Bupati Semarang tersebut, hasil panen dari komoditas tanaman pengganti beras bisa diolah menjadi bermacam-macam produk.
Satu di antaranya contohnya yakni pisang yang dapat diolah menjadi tepung, pisang goreng, pisang crispy, lapis pisang, bolu dan lain sebagainya.
“Untuk ketela juga saat ini banyak sekali olahannya, bisa dijadikan tepung mocaf makanan-makanan lainnya,” imbuh Ngesti.
Sementara itu, Kepala Desa Lerep, Sumaryadi menanggapi bahwa kontur tanah di desa yang dipimpinnya sangat cocok ditanami bahan pangan selain beras.
Pasalnya, dengan kontur tanah yang terbilang miring karena berada di dekat lereng Gunung Ungaran, pasokan irigasi untuk tanaman padi menjadi terbatas.
“Dengan keterbatasan pasokan air tersebut, kami juga mengembangkan tanaman durian dan buah-buahan lainnya.
Di sela-sela tanaman durian, bisa ditanami umbi-umbian dan jagung sehingga sangat cocok dengan kondisi kami,” ungkap Maryadi.
Desa Lerep sendiri terbilang dikenal dengan pasar jajanan di mana terdapat berbagai macam makanan dari olahan singkong.
“Masyarakat setempat mengandalkan pisang rebus, jagung rebus, dan singkong rebus untuk memenuhi kebutuhan pangan,” pungkas dia. (*)
Sebanyak 266 Warga Semarang Ganti Keterangan Kolom Agama di KTP Jadi Penghayat Kepercayaan |
![]() |
---|
Realisasi Rumah Subsidi di Semarang Lambat, Pemkot Wacanakan Hunian Vertikal |
![]() |
---|
Perbarui Data, Puluhan Penyandang Disabilitas di Semarang Baru Teridentifikasi |
![]() |
---|
Mentan Amran Klaim Operasi SPHP Tekan Harga Beras di 15 Provinsi, HPP dan NTP Naik |
![]() |
---|
Kelakuan Pelaku Pelecehan Gadis Disabilitas di Semarang, Ancam Keluarga Korban Usai Dipolisikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.