Semarang
Kisah Noni Wanita Semarang, Tuangkan Lika-liku Hidup Sebagai Single Parent Jadi Sebuah Buku
Buku ini menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh liku serta nilai-nilai kehidupan yang berhasil membentuknya menjadi pribadi yang tangguh
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Terinspirasi dari lika liku perjalanan hidup, pebisnis asal Kota Semarang, Noni Sulistyaningtias resmi meluncurkan buku perdananya yang berjudul Catatan Waktu Maleo di Hotel Allstay Semarang, pada Minggu (19/1/2024) lalu.
Buku ini menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh liku serta nilai-nilai kehidupan yang berhasil membentuknya menjadi pribadi yang tangguh dan penuh rasa syukur.
Dalam acara peluncuran buku tersebut, Noni menjelaskan bahwa penulisan buku ini merupakan bentuk refleksi dan rasa syukur atas segala pencapaian dan pelajaran hidup yang ia alami.
"Saya ingin berbagi cerita, pengalaman, dan nilai-nilai yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang," ungkapnya.
Noni mengungkapkan, proses perjalanan hidup sejak masa kecil dan menjadi single parent untuk putri semata wayangnya hingga saat ini duduk di bangku kuliah disebutnya menghadapi berbagai rintangan.
"Buku ini adalah pengingat akan perjuangan yang telah saya lakukan dan pelajaran yang saya ambil dari setiap prosesnya," ujar wanita yang mengawali karir sebagai seorang marketing tersebut.
Adapun makna Maleo dalam judul bukunya bukan tanpa alasan. Maleo, kata dia merupakan burung khas Sulawesi yang dikenal setia, mencerminkan karakter yang ingin ia junjung dalam kehidupannya.
Selain itu, nama ini juga memiliki keterkaitan dengan zodiak leo sang penulis yang lahir pada 8 Agustus serta asal usul ayahnya dari Ambon.
“Maleo itu melambangkan kesetiaan, dan saya ingin terus menjadi pribadi yang setia, baik kepada keluarga, ajaran agama, maupun sesama manusia,” kata Noni penuh haru.
Nilai Kehidupan yang Tertuang dalam Buku
Buku ini berfokus pada fase hidup Noni dari masa sekolah dasar hingga SMA, dengan nilai-nilai utama seperti pantang menyerah, kejujuran, dan semangat hidup.
Proses penulisan buku ini memakan waktu sekitar empat bulan.
"Saya juga ingin menginspirasi orang lain untuk berani menulis dan membagikan pengalaman mereka," tambahnya.
Tak hanya berbagi inspirasi, Noni juga nantinya mengalokasikan sebagian hasil penjualan buku untuk amal.
Sebanyak 50 persen keuntungan akan disumbangkan kepada yayasan sosial, tempat ibadah, hingga panti asuhan.
| Sarasehan Pemuda Jadi Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Semarang |
|
|---|
| Hotel dan Restoran di Kabupaten Semarang Sumbang Rp 33 Miliar ke PAD |
|
|---|
| Menko PM Ajak Pemerintah dan Swasta Perkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif |
|
|---|
| Kisah Anak Berkebutuhan Khusus di YPAC Semarang, Tertawa Riang Saat Kedatangan Tamu Istimewa |
|
|---|
| Chiko Pembuat Konten Porno Berbasis AI Pelajar SMA Negeri 11 Semarang Akan Segera Dipanggil Polisi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.