Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor Petungkriyono Pekalongan

UPDATE Longsor Petungkriyono : Aisyah Ditemukan 4,7 Kilometer dari TKP hingga 4 Korban Tertimbun

Tim gabungan melanjutkan pencarian korban longsor dan banjir bandang, di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan

istimewa
Relawan melakukan pencarian korban hilang dalam insiden longsor dan banjir di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. 

Rumah Carik dan Pendeta

Sebanyak 600 petugas gabungan dan empat anjing pelacak dikerahkan pada hari kedua evakuasi dan pencarian korban hilang longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Rabu (22/1/2025).

Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf. Rizky Aditya, mengungkapkan bahwa operasi pembersihan dan pencarian korban terus dilakukan oleh tim gabungan.

"Yang akan kita bersihkan yang pertama adalah akses menuju lokasi, di sana ada tiga titik longsoran kecil di jalan. Tim gabungan tersebut terdiri dari 600 personel dan empat anjing pelacak," tuturnya.

Lebih lanjut, Letkol Inf Rizky Aditya menjelaskan bahwa upaya pencarian difokuskan di dua lokasi utama, yaitu rumah Pak Carik dan Cafe Allo. Selain itu, tim juga menyusuri aliran sungai yang menuju ke Sungai Welo, karena dikhawatirkan ada korban yang hanyut terbawa arus.

"Kejadian ini mengakibatkan banyak korban, jadi di bawah sana ada dua rumah, yaitu rumah pendeta dan rumah Pak Carik, serta satu kafe. Ketiga bangunan utama ini menjadi pusat bencana," tambahnya.

Rumah Pak Carik menjadi tempat berteduh sementara bagi orang-orang yang menuju ke Petungkriyono ketika hujan deras turun. Mereka merasa aman berlindung di sana karena lokasinya jauh dari tebing.

Sedangkan di Cafe Allo, sedang berlangsung acara keluarga yang juga menunggu hujan reda.

Sementara itu, rumah pendeta yang juga terdampak longsor tidak terdapat penghuni saat kejadian.

Desa Kasimpar di dekat lokasi longsor dinyatakan aman, longsor tidak merusak pemukiman di desa tersebut.

Letkol Inf Rizky menyebut fokus pencarian berada di rumah Pak Carik dan Cafe Allo, dengan perkiraan sementara jumlah korban yang berada di lokasi tersebut sekitar 20 hingga 30 orang.
Jalan Kaki 5Km

Seorang relawan dari Muhammadiyah Banjarnegara, Jaka Prasetyo menceritakan, kondisi medan dan upaya pencarian yang dilakukan oleh para relawan. Pencarian dilakukan sejak pagi hari, pukul 07.00 WIB.

"Kondisi saat ini di lokasi, tim gabungan melakukan kegiatan pencarian korban yang masih tertimbun reruntuhan material longsor," katanya kepada tribunjateng.com. Kesulitan yang dihadapi oleh para relawan adalah medan jalan, dari persimpangan kecamatan sampai titik lokasi harus berjalan kaki sekira 5 kilometer.

Sampai titik atas, lalu masih harus melalui jalan setapak untuk turun. Akses jalan di TKP terkendala longsoran kecil atau tertimbun reruntuhan material longsor. Kemudian kesulitan lainnya adalah cuaca gerimis pada pagi hari dan sore hari berkabut.

DATA KORBAN

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved