Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Korban Kebakaran Glodok Asal Kendal

Pesan Osima Kepada Ibu Sebelum Tewas di Kebakaran Glodok Plaza: Minta Sembelih Kambing dan 40 Kipas

Osima Yukari sebelum tewas sempat meminta ibunya untuk menyembelih 1 kambing dan dibelikan 40 kipas angin untuk dibagikan kepada tetangganya.

TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
Jenazah Osima Yukari saat dibawa dari rumah duka menuju pemakaman di Desa Bangunsari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Minggu (26/1/2025). 

"Terus ada lagi Odika Yukari, itu juga bukan anak saya," sambungnya.

Menurutnya, Osima Yukari selama ini dikenal memiliki kepribadian yang baik dan berprestasi, sehingga banyak teman dan keluarganya merasa kehilangan dengan kepergian anaknya tersebut.

"Kami keluarga sudah ikhlas dengan kepergian anak kami."

"Teman-teman Osima juga banyak yang datang melayat merasa kehilangan," tandasnya. 

Beberapa rekan Osima Yukari menangis sembari menaburkan bunga seusai proses pemakaman di Desa Bangunsari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Minggu (26/1/2025).
Beberapa rekan Osima Yukari menangis sembari menaburkan bunga seusai proses pemakaman di Desa Bangunsari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Minggu (26/1/2025). (TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH)

Baca juga: Firasat Aneh Ayah Osima Yukari Sebelum Kebakaran Glodok Plaza, Sempat Unggah Foto Sang Anak

Pemakaman Osima Yukari

Diberitakan sebelumnya di Tribunjateng.com, suasana duka menyelimuti kediaman Edi Sunarsono atau akrab disapa Soni, ayah dari Osima Yukari korban kebakaran Glodok Plaza Jakarta.

Jenazah Osima telah tiba di Desa Bangunsari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal pada Minggu (26/1/2025) sekira pukul 05.00.

Para pelayat pun berdatangan untuk mengucapkan duka cita mendalam atas kepergian Osima Yukari.

Sekira pukul 09.42, jenazah disalatkan. 

Isak tangis pelayat pun terus terdengar lirih.

Jenazah kemudian diberangkatkan menuju pemakaman Desa Bangunsari yang berjarak sekira 500 meter dari rumah duka menggunakan mobil pikap.

Keluarga, teman Osima, beserta warga sekitar ikut mengantarkan Osima ke peristirahatan terakhir diiringi isak tangis sepanjang perjalanan.

Setiba di pemakaman sekira pukul 10.35, para pelayat tak henti-hentinya meneteskan air mata. 

Ayah Osima Yukari, Soni yang awalnya tegar saat menyambut para pelayat di rumah duka, berusaha tetap tegar di tengah derai air mata.

Nenek Osima, Ayem Sutarti bahkan hampir pingsan melihat jenazah cucu tercintanya dimasukkan ke liang lahat.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved