Pemkot Semarang
Inspirasi Ketahanan Iklim Banjir Semarang Lewat Prinsip Sederhana, Mbak Ita : Alhamdullilah Aman
Sebagai kota pesisir yang menjadi pusat aktivitas ekonomi, budaya, dan pemerintahan di Pantai Utara Jawa, kota Semarang menghadapi tantangan besar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Sebagai kota pesisir yang menjadi pusat aktivitas ekonomi, budaya, dan pemerintahan di Pantai Utara Jawa, kota Semarang menghadapi tantangan besar dari risiko lingkungan.
Penurunan muka tanah yang signifikan, banjir rob yang kerap mengancam, dan intensitas curah hujan yang meningkat akibat perubahan iklim menjadi kenyataan yang dihadapi setiap harinya.
Namun, di bawah kepemimpinan Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, Kota Semarang tidak hanya bertahan tetapi juga memimpin perubahan menuju keberlanjutan.
"Alhamdullilah aman, kami memahami tantangan ini tidak mudah. Tetapi, dengan kebersamaan, inovasi, dan komitmen, kota Semarang akan menjadi kota yang tangguh, tidak hanya untuk hari ini tetapi untuk generasi yang akan datang," ujar Mbak Ita.
Pendekatan Inovatif: Solusi untuk Masa Depan
Sebagai respons terhadap risiko yang kian nyata, kota Semarang telah mengadopsi strategi berbasis inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Langkah-langkah yang telah dilakukan mencakup:
Pertama, Infrastruktur Berbasis Ekosistem:
Proyek normalisasi sungai, pembangunan kolam retensi seperti Plamongan Hijau, dan peninggian jalan strategis menjadi pondasi untuk mengurangi genangan dan memperkuat perlindungan dari banjir.
Kedua, Pemanfaatan Teknologi:
Kota Semarang mengintegrasikan sistem prediksi cuaca dan banjir real-time yang memungkinkan respons cepat terhadap ancaman bencana. Proyek Nasional Ketahanan Banjir Perkotaan (NUFReP) menjadi salah satu model terbaik dalam adaptasi teknologi ini.
Ketiga, Pengelolaan Air Tanah yang Berkelanjutan:
Dengan menargetkan nol persen eksploitasi air tanah, Pemerintah Kota Semarang meluncurkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat yang telah menyediakan air bersih untuk setengah juta penduduk.
Gerakan Reboisasi dan Konservasi Lingkungan:
Ribuan pohon ditanam di kawasan kritis, sementara sumur resapan menjadi solusi sederhana namun berdampak signifikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem air tanah.
Partisipasi Publik: Pilar Keberhasilan Kota Semarang
Bagi Mbak Ita, solusi berkelanjutan tidak hanya berasal dari kebijakan pemerintah, tetapi juga dari sinergi dengan masyarakat. Program-program edukasi seperti kampanye kebersihan, reboisasi berbasis komunitas, dan pelatihan mitigasi bencana telah mengubah warga menjadi mitra utama dalam membangun Semarang yang lebih tangguh.
"Kami selalu percaya bahwa kekuatan terbesar datang dari kesadaran kolektif. Ketika masyarakat terlibat aktif, perubahan nyata bisa terjadi," tambah Mbak Ita.
Solidaritas dan empati juga ditunjukkan oleh kota Semarang kepada wilayah tetangga seperti Kendal, Grobogan, dan Pekalongan yang terdampak bencana banjir.
"Kami turut merasakan duka mereka. Musibah ini menjadi pengingat bahwa tantangan lingkungan adalah tanggung jawab bersama," ujarnya.
Menuju Model Ketahanan Iklim Asia Tenggara
Dengan proyeksi cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung hingga Maret 2025, kota Semarang terus memperkuat strategi mitigasi dan adaptasi. Melalui kolaborasi dengan sektor swasta, akademisi, dan komunitas internasional, kota Semarang menargetkan posisi sebagai model ketahanan iklim di Asia Tenggara.
"Kami tidak hanya ingin bertahan. Kami ingin menjadi inspirasi bagi kota-kota lain yang menghadapi tantangan serupa. Ini bukan hanya perjalanan kota Semarang, tetapi perjalanan bersama menuju masa depan yang lebih hijau dan aman," tegas Mbak Ita.
Kota Semarang untuk Generasi Mendatang
Dari pembangunan infrastruktur hingga pemberdayaan masyarakat, kota Semarang membuktikan bahwa risiko besar dapat dihadapi dengan langkah-langkah cerdas dan kolaboratif. "Kota ini tidak hanya beradaptasi tetapi juga memimpin transformasi menuju keberlanjutan.
Semarang bukan sekadar kota, Semarang adalah simbol ketangguhan, inovasi, dan harapan. Bersama, mari kita wujudkan visi Semarang sebagai kota tangguh di tengah tantangan iklim global," pungkasnya.***
Gelar Apel Semarang Damai, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Komitmen Wujudkan Kondusifitas |
![]() |
---|
Mulai Berjalan, Program Keluarga Cemara Kota Semarang Diapresiasi Bumil |
![]() |
---|
Hari Perhubungan, Pemkot Semarang Siap Wujudkan Transportasi Inklusif Dukung Pertumbuhan Ekonomi |
![]() |
---|
Jaga Kedamaian, Pemkot Semarang Bersama Ormas Apel Damai |
![]() |
---|
Pemkot Semarang Gerak Cepat Tangani Bencana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.