Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Keraton Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan di Gunung Lawu untuk HUT Sultan HB X

Keraton Yogyakarta menggelar tradisi labuhan di Gunung Lawu untuk memperingati HUT Kenaikan Tahta Sri Sultan Hamengkubuwana X, Kamis (30/1/2025).

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM/ AGUS ISWADI
UTUSAN KERATON: Rombongan utusan Keraton Yogyakarta bertolak dari Rumah Dinas Bupati Karanganyar setelah serah terima kelengkapan labuhan Gunung Lawu pada Kamis (30/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Keraton Yogyakarta akan menggelar tradisi labuhan di Gunung Lawu pada Kamis (30/1/2025) malam.

Sebelum pendakian menuju puncak gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur itu, utusan keraton terlebih dahulu melakukan prosesi serah terima uborampe atau kelengkapan labuhan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar.

Rombongan dari Keraton Yogyakarta diterima langsung oleh Pj Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi.

Pengageng II Keraton Yogyakarta, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Rintaiswara, menyampaikan bahwa tradisi labuhan juga digelar di Pantai Parangkusumo dan Gunung Merapi.

"Labuhan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kenaikan Tahta Sri Sultan Hamengkubuwana X," katanya usai prosesi serah terima di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Kamis siang.

Sebanyak 11 orang akan melakukan pendakian hingga puncak Gunung Lawu untuk membawa uborampe sebagai bagian dari ritual.

KRT Rintaiswara menjelaskan bahwa tradisi ini merupakan bentuk syukur dan permohonan kepada Sang Pencipta, sekaligus napak tilas sejarah.

Meskipun cuaca sedang memasuki musim penghujan, hal itu tidak menjadi penghalang bagi rombongan untuk tetap menjalankan ritual.

Sementara itu, Pj Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, menilai kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama berkelanjutan antara Pemkab Karanganyar dan Keraton Yogyakarta.

Selain memiliki hubungan sejarah dengan Perjanjian Giyanti, Kabupaten Karanganyar juga memiliki keterkaitan erat dengan Keraton Yogyakarta.

"Labuhan ini merupakan bagian dari upaya memayu hayuning bawana, menjaga keseimbangan dan kelestarian budaya. Kita ingin generasi penerus tetap membumi, menghargai, dan memahami sejarah yang ada," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved