BMKG Peringatkan Potensi Banjir di Beberapa Wilayah Hingga 10 Februari 2025, Jateng Mana Saja?

BMKG Peringatkan Potensi Banjir di Beberapa Wilayah Hingga 10 Februari 2025, Jateng Mana Saja?

TRIBUNJATENG.COM- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prediksi potensi banjir yang dapat melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada periode 1-10 Februari 2025. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman resmi BMKG via Kompas.com, cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh berbagai fenomena atmosfer yang berperan dalam dinamika cuaca selama sepekan mendatang.

Menurut BMKG, salah satu faktor penyebab utama adalah fenomena La Nina yang kini dalam kondisi lemah, disertai dengan monsun Asia dan seruakan dingin. 

Selain itu, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby, serta adanya labilitas atmosfer dan zona konvergensi turut mempengaruhi pola cuaca ekstrem.

Tak hanya itu, BMKG juga menyebutkan adanya kemunculan beberapa Bibit Siklon Tropis yang memperburuk kondisi cuaca. 

Bibit Siklon Tropis 90S dan 99S di Samudra Hindia Selatan Banten dan selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta Bibit Siklon Tropis 96P di Teluk Carpentaria, Australia, turut berperan dalam meningkatkan risiko cuaca ekstrem, seperti hujan deras dan banjir.

Mengingat potensi cuaca ekstrem yang semakin meningkat, BMKG mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan melakukan langkah-langkah preventif. 

Salah satunya adalah dengan memastikan kapasitas drainase di lingkungan sekitar agar dapat menampung curah hujan yang tinggi dan mencegah terjadinya genangan air.

BMKG juga memprakirakan sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi tinggi dilanda banjir pada 5 hingga 10 Februari 2025. 

Berikut adalah daftar wilayah yang perlu diwaspadai terkait potensi banjir:

Jawa Tengah 

1. Batang 

- Bandar 

- Blado 

- Bawang 

- Pecalungan 

- Reban 

- Tersono 

- Wonotunggal 

2. Kendal 

- Plantungan 

3. Pekalongan 

- Doro 

- Petungkriyono 

Nusa Tenggara Timur (NTT) 

1. Kota Kupang 

- Kota Lama 

- Kota Raja 

- Maulafa Oebobo 

2. Kupang 

- Amabi 

- Oefeto 

- Amarasi 

- Amarasi Barat 

- Amarasi Selatan 

- Amfoang Barat Daya 

- Amfoang Barat Laut 

- Amfoang Selatan 

- Amfoang Tengah 

- Amfoang Timur 

- Amfoag Utara 

- Fatuleu Barat 

- Kupang Tengah 

- Kupang Timur 

- Nekamese Semau

- Keamatan Semau 

- Selatan Sulamu 

- Taebenu Takari 

3. Rote Ndao 

- Pantaibaru 

DKI Jakarta 

1. Jakarta Pusat 

- Cempaka Putih 

- Johar Baru 

- Kemayoran 

- Sawah Besar 

2. Jakarta Timur 

- Cakung 

- Duren Sawit 

- Jatinegara 

- Makasar 

- Matraman 

- Pulo Gadung 

3. Jakarta Utara 

- Cilincing 

- Kelapa Gading 

- Koja 

- Pademangan 

- Penjaringan 

- Tanjung Priok 

Jawa barat 

1. Bekasi 

- Babelan 

- Cabang 

- Bungin 

- Cibitung 

2. Ciamis 

- Cipaku 

- Rancah 

- Sukadana 

3. Cirebon 

- Beber 

- Depok 

- Dukupuntang 

- Gempol 

4. Karawang 

- Batu Jaya 

- Pakisjaya 

- Tirta Jaya 

5. Kota Bekasi 

- Bekasi Barat 

- Bekasi Selatan 

- Bekasi Utara 

- Medan Satria 

6. Kuningan 

- Cigandamekar 

- Darma 

- Jalaksana 

7. Majalengka 

- Banjaran 

- Bantarujeg 

- Cikijing

Jawa Timur 

1. Jember 

- Bangsalsari 

- Panti 

- Sukorambi 

- Sumberbaru 

- Tanggul 

2. Kota Batu 

- Bumiaji 

3. Malang 

- Kasembon 

- Ngantang 

4. Mojokerto 

- Gondang 

- Ngoro 

- Pungging 

Bali 

1. Bangli Kintamani 

Dengan adanya informasi ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap memantau perkembangan cuaca melalui saluran resmi BMKG dan segera melaksanakan tindakan pencegahan agar dapat mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com