Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pj Gubernur Jateng Kawal Progres Normalisasi Sungai Wulan di Kudus

Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, meninjau progres normalisasi dan peninggian tanggul Sungai Wulan untuk mencegah banjir di Kudus, Demak, dan Jepara.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM/ SAIFUL MASUM
CEK PEKERJAAN: Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana bersama Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya mengecek perkembangan program normalisasi dan peninggian tanggul Sungai Wulan, Kamis (6/2/2025) di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Program tersebut diharapkan bisa mereduksi banjir hingga 303,5 hektare lahan terdampak banjir. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, didampingi Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya, meninjau perkembangan program normalisasi dan peninggian tanggul Sungai Wulan di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Kamis (6/2/2025).

Kedatangan Pj Gubernur bertujuan memastikan progres pekerjaan berjalan sesuai target sebagai langkah pencegahan banjir di Demak, Kudus, dan Jepara.

Nana Sudjana menyampaikan bahwa pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan pemerintah daerah bekerja sama dalam proyek ini.

Setiap tahun, Jawa Tengah mengalami hujan lebat dengan intensitas tinggi yang kerap menyebabkan banjir di sejumlah daerah, termasuk Grobogan, Demak, Kudus, dan Jepara.

"Program normalisasi dan peninggian tanggul Sungai Wulan ini merupakan upaya pemerintah untuk menanggulangi bencana banjir akibat luapan Sungai Wulan atau jebolnya tanggul," katanya.

Proyek ini menelan anggaran lebih dari Rp 1 triliun dan akan berlangsung dari 2024 hingga 2026.

"Pekerjaan ini harus dikawal agar hasilnya maksimal dan efektif dalam mencegah banjir di beberapa kabupaten sekaligus," tegasnya.

Menurut Nana, tanggul Sungai Wulan saat ini masih terbuat dari tumpukan tanah peninggalan zaman Belanda.

Meskipun kondisinya masih cukup baik, penguatan dan peninggian tanggul perlu dilakukan, disertai normalisasi sungai yang semakin dangkal.

"Banjir di Kudus dan sekitarnya dipengaruhi berbagai faktor, termasuk alih fungsi hutan di Pegunungan Kendeng yang menyebabkan sedimentasi dan pendangkalan sungai," jelasnya.

Ketika sungai menjadi dangkal, hujan deras membuat air meluap dan menggenangi permukiman.

"Oleh karena itu, kita harus mengembalikan fungsi hutan sebagai bagian dari upaya pencegahan banjir," tambahnya.

Selain normalisasi dan peninggian tanggul, pemerintah juga akan melakukan penanaman pohon di wilayah sungai dan pegunungan.

Langkah ini menjadi bagian dari program perbaikan saluran sungai yang diharapkan mampu mengurangi risiko banjir secara signifikan.

"Kita berharap ke depan, banjir akan berkurang dengan adanya kegiatan ini, baik yang dilakukan oleh BBWS Pemali Juana, Pemprov, maupun pemerintah kabupaten," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved