Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Unik, Anggota DPRD Jateng Asrar Gunakan Tari Jaipong untuk Edukasi Masyarakat Soal Kebijakan

Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, Asrar, menggelar sosialisasi kebijakan dengan pendekatan unik

Editor: muh radlis
IST
SOSIALISASI KEBIJAKAN - Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, Asrar, menggelar sosialisasi kebijakan dengan pendekatan unik. Dia mensosialisasikan kebijakan pemerintah melalui pertunjukan seni budaya tradisional. (Dok Pribadi) 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN -  Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, Asrar, menggelar sosialisasi kebijakan dengan pendekatan unik, yaitu melalui pertunjukan seni budaya tradisional. Kegiatan ini berlangsung di Desa Pendem, Dukuh Grasak, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, dengan melibatkan Kelompok Tari Jaipong Roso Manunggal.

Menurut Asrar, penggunaan media tradisional seperti seni tari merupakan metode efektif untuk menjangkau masyarakat, khususnya di daerah yang masih memiliki kedekatan budaya yang kuat. Jaipong, sebagai salah satu seni tari khas Jawa Barat yang penuh energi dan ekspresi, dinilai dapat menjadi sarana komunikasi yang menarik dalam menyampaikan pesan sosial, budaya, maupun politik.

"Pertunjukan ini menggabungkan unsur tari, musik, dan gerakan, sehingga dapat menjadi alat komunikasi yang efektif dalam menyampaikan informasi secara langsung kepada masyarakat," ujar Asrar kepada Tribun Jateng, Kamis (6/2/2025).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Anggota DPRD Sragen Hardiyana, Lurah Ngargotirto, Lurah Hadiluwih, serta tokoh masyarakat dan warga setempat. Dalam kegiatan ini, ada beberapa strategi yang diterapkan untuk menyosialisasikan kebijakan melalui seni tari, di antaranya pengenalan kebijakan melalui pertunjukan.

"Kebijakan atau program yang ingin disosialisasikan disisipkan dalam alur pertunjukan Jaipong. Narasi dan simbol dalam tarian menggambarkan perubahan yang diharapkan dalam masyarakat," katanya.

Jika kebijakan yang diperkenalkan berkaitan dengan lingkungan atau kebersihan, maka gerakan tari dan musik bisa dikemas dengan pesan tentang menjaga alam, gotong royong, atau pengelolaan sampah yang baik.

Usai pertunjukan, masyarakat diberi kesempatan untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan terkait kebijakan yang diperkenalkan. Pendekatan ini memungkinkan dialog dua arah yang lebih interaktif.

Kelompok Tari Jaipong Roso Manunggal melibatkan berbagai lapisan masyarakat, dari generasi muda hingga orang tua, agar semua pihak merasa terlibat dan memiliki peran dalam proses sosialisasi kebijakan.

Dengan pendekatan ini, selain memperkenalkan kebijakan kepada masyarakat, kegiatan tersebut juga berkontribusi dalam pelestarian budaya lokal. 

"Seni tradisional tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga alat komunikasi yang efektif dalam membangun kesadaran publik terhadap berbagai kebijakan pemerintah," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved