Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral! Puluhan Anak SD Dipanggil ke Ruang Guru Diduga Gegara Oplos Miras ke Minuman

Viral! Puluhan Anak SD Dipanggil ke Ruang Guru Diduga Gegara Oplos Miras ke Minuman

Penulis: non | Editor: galih permadi
Tangkapan Layar Tribun Jateng/X @Heraloebss
VIDEO VIRAL MEDIA SOSIAL BOCAH SD DIDUGA MENGOPLOS MINUMAN - Viral! Puluhan Anak SD Dipanggil ke Ruang Guru Diduga Gegara Oplos Miras ke Minuman (Tangkapan Layar Tribun Jateng dari video viral X @Heraloebss, Senin (17/2/2025)) 

Viral! Puluhan Anak SD Dipanggil ke Ruang Guru Diduga Gegara Oplos Miras ke Minuman

TRIBUNJATENG.COM - Viral di media sosial video anak SD yang dipanggil oleh gurunya gegara diduga mengoplos minuman keras.

Video tersebut awalnya diunggah oleh akun @Heraloebss di X (Twitter).

Dalam video terlihat puluhan anak anak SD yang diduga meracik miras oplosan.

Terdengar suara seorang guru yang menanyakan apakah minuman oplosan tersebut dicampur dengan obat tertentu.

"Oplosannya ono campuran obat?" suara yang diduga seorang guru.

Salah satu anak kemudian menjawab, "Iya, ada." Namun, jawaban itu langsung mendapat bantahan dari teman lainnya, "Gak ono, endi!"

Video tersebut pun memicu keprihatinan masyarakat.

Pasalnya anak-anak di bawah umur tersebut mampu menjelaskan cara mencampur miras dengan berbagai bahan tambahan.

Unggahan tersebut juga menyinggung tentang penjual minuman kemasan yang menjual miras oplosan ke bocah SD di Kediri 2024 lalu.

"Sebelumnya, Pria Kota Kediri Tertangkap Tangan Jual Minuman Oplosan ke Anak di Bawah Umur (2024).

Kini, Anak SD sudah bisa bikin minuman Oplosan Sendiri (2025). Se-rusak ini generasi emas Indonesia, miris!" tulis @Heraloebss, Senin (17/2/2025).

Ilustrasi Bahan Baku
Ilustrasi Bahan Baku "Es Moni" Miras Oplosan, Ternyata Dari Arak Tradisional Grobogan (Tribun Jateng / Bram Kusuma)

 

Tak hanya di Kediri, miras oplosan beredar di Kabupaten Demak, Jawa Tengah dengan nama Es Moni.

Es moni yang digadrung pemuda Kabupaten Demak tersebut dibuat dari bahan arak tradisional.

Minuman tersebut dicampur dengan minuman berenergi sachet pabrikan dan dikemas menggunakan gelas cup menyerupai es teh jumbo atau minuman kemasan lainnya.

Dijual dengan harga antara Rp 8.000 hingga Rp 10.000,- menjadikannya populer di kalangan pemuda dalam beberapa bulan terakhir.

Dilansir Tribun Jateng, Plt Kepala Satpol PP Demak, Agus Sukiyono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengetahui bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan es moni. 

Menurutnya, arak tradisional yang digunakan dalam pembuatan es moni berasal dari Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jateng.

"Dari arak tradisional dan ini yang membuat saya telusuri, Purwodadi, Grobogan," ungkap Agus saat dikonfirmasi oleh Kompas.com pada Senin (19/8/2024).

Agus juga mengklaim bahwa pihaknya sudah mengantongi nama pembuat dan pengedar arak tradisional yang menjadi bahan dasar es moni.

Namun, karena para pelaku berada di wilayah Purwodadi, ia mengaku belum bisa menangkap mereka.

Sejak informasi penjualan es moni mencuat, pihak Satpol PP Demak rutin mengadakan razia untuk menyatroni semua jenis miras.

Sejauh ini, ribuan botol miras dan puluhan botol bekas air mineral yang digunakan untuk wadah arak tradisional Purwodadi telah diamankan.

Tak hanya itu, Agus juga menyatakan bahwa pihaknya telah menutup sejumlah toko peracik es moni beserta alat produksi dan penjual miras lainnya di area Pantura Demak.

"Kita udah tutup semua itu bisa dilihat, sepanjang jalan Kracaan hingga Trengguli. Kemarin kita operasi lagi tuh di Kebonagung sama Dempet, kita ambil semua tutup akhirnya," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved