Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Blora

Mendapat Komplain Terkait Hasil Lab Dinilai Tidak Akurat, Laboratorium Patra Medica Blora Buka Suara

Pihak Laboratorium Patra Medica Blora buka suara terkait adanya ketidakpuasan warga terhadap hasil uji.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
(Iqbal/Tribunjateng)
AUDIENSI - Suasana pihak Laboratorium Patra Medica Blora saat klarifikasi di Kantor Dinkesda Blora, Jumat (21/2/2025). 


Lebih lanjut, menurut Didik hasil lab akan mempengaruhi pemberian obat pasien.


"Padahal hasil lab mempengaruhi pemberian obat, kalau sudah mempengaruhi pemberian obat, pasien kan nanti yang jadi korban, bahaya," terangnya.


Didik mengatakan, creatinin yang tinggi itu bisa mengarah bahwa pasien harus melakukan cuci darah.


"Padahal makin tinggi creatinin itu, sudah mengarah harus cuci darah. Itu yang menjadi pokok persoalan, ketidakpuasan terhadap hasil lab di laboratorium Patra Medica," tuturnya.


Menurut Didik, FKMB menerima aduan ketidakpuasan terhadap hasil lab Patra Medica, lebih dari satu orang.


"Aduan yang masuk ke kami itu lebih dari satu orang," ujarnya.


Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti hal tersebut, FKMB mengadukannya ke Dinas Kesehatan Daerah Blora.


Apalagi, menurutnya hal itu menyangkut pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Blora.


"Dari sana kami berembug dan menindaklanjutinya, dan meneruskannya ke Dinas Kesehatan Daerah Blora. Sehingga harapannya kasus serupa tidak terulang kembali," jelasnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Blora, Edi Widayat, akan menindaklanjuti aduan dari FKMB tersebut.


"Ya ini kami menerima FKMB, terkait adanya aduan ketidakpuasan hasil pemeriksaan di laboratorium Patra Medica, tentang hasil lab."


"Mereka berpikir bahwa hasil lab yang diperiksa di laboratorium Patra Medica dengan yang setelah selang dua hari diujikan ulang di laboratorium Rumah Sakit Kariadi Semarang berbeda hasilnya," terangnya.


Edi menyampaikan bahwa hasil lab akan berdampak pada pemberian obat-obatan yang akan disarankan.


"Dampaknya tentu kalau jaraknya beda jauh ya, efek ke pengobatan," ujarnya.


Menurut Edi, ada beberapa hal yang mempengaruhi hasil lab. Di antaranya, bisa dari alatnya, cara pengambilan atau pemeriksaan, dan kondisi pasien itu sendiri apakah puasa atau tidak.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved