Korlantas Polri Cek Kesiapan Jelang Operasi Ketupat Candi 2025 di Jawa Tengah, Begini Hasilnya

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pengecekan personel gabungan dilakukan guna melihat kesiapan jajaran di daerah menjelang Operasi Ketupat Candi 2025.

Tim terdiri dari Korps Lalu Lintas, Kementerian Perhubungan, Kementerian PU, dan Jasa Raharja melakukan survei di beberapa daerah guna melihat kesiapan personel maupun sarana prasarana (sarpras) dalam rangka menyambut gelombang pemudik.

Kakorlantas Polri, Brigjen Pol Agus Suryonugroho menyampaikan, tim telah melakukan survei lapangan di Jawa Timur.

Baca juga: Link Pendaftaran Mudik Gratis Jateng 2025 via BUS dan Kereta Api! 

Baca juga: Pemkab Tegal Sediakan 3 Bus Mudik Gratis Lebaran 2025, Berangkat 26 Maret Dari TMII Jakarta 

Pengecekan dilakukan di Pelabuhan Perak dan kawasan wisata Batu Malang. 

Survei kemudian dilanjutkan di Jawa Tengah.

Pihaknya mendengarkan paparan dari Dirlantas Polda Jateng dan Polda DIY, dilanjutkan dengan rapat koordinasi di Mapolresta Surakarta.

"Prinsipnya Polda Jateng dengan stakeholder, termasuk Yogyakarta sudah menyamakan persepsi langkah-langkah, skenario, barangkali pada saat nanti Operasi Ketupat ada kebangkitan arus yang harus dikelola secara baik."

"Baik itu yang berada di jalan tol, jalan nasional, maupun tempat wisata," katanya, Rabu (26/2/2025).

Dia menuturkan, ada pembahasan juga mengenai fungsional Tol Solo-Jogja yang diperkirakan akan mengalami peningkatan volume kendaraan bertepatan momentum mudik Lebaran 2025.

Tim berdiskusi untuk merancang cara bertindak ketika ada lonjakan kendaraan yang cukup tinggi, utamanya arus menuju Yogyakarta.

"Prinsipnya, jajaran sudah siap melaksanakan Operasi Ketupat Candi 2025," terangnya.

Baca juga: Inilah Waktu yang Tepat untuk Memeriksa Kendaraan Sebelum Digunakan Mudik Lebaran

Baca juga: Buat yang Rindu Pulang Kampung, AHM Buka Pendaftaran Mudik dan Balik Bareng Honda 2025

Dia menerangkan, ada empat klaster yang harus dikelola terkait Operasi Ketupat Candi. 

Salah satunya jalan tol.  

Pihaknya tidak menutup kemungkinan menerapkan one way manakala ada peningkatan arus kendaraan yang melintas di GT Cikatama.

"Termasuk juga ketika yang melintasi GT Kalikangung Semarang ada sekira 4.000 kendaraan, kemungkinan juga dari Semarang sampai Surakarta akan ditambah one way lokal, termasuk pengamanan di rest area," ucap Kakorlantas.