Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

2 Desa Bentrok gara-gara Informasi Keliru soal Kematian Warga

Warga Desa Kamal dan Desa Nuruwe, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku terlibat bentrok pada Senin (3/3/2025).

Net
ILUSTRASI: Warga Desa Kamal dan Desa Nuruwe, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku terlibat bentrok pada Senin (3/3/2025). Bentrokan pecah setelah beredar informasi bahwa seorang warga Desa Nuruwe dianiaya hingga tewas di Desa Kamal. (ISTIMEWA) 

TRIBUNJATENG.COM, AMBON - Dua desa terlibat bentrok pada Senin (3/3/2025).

Yakni, Desa Kamal dan Desa Nuruwe, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.

Bentrokan pecah setelah beredar informasi bahwa seorang warga Desa Nuruwe dianiaya hingga tewas di Desa Kamal.

Baca juga: 19 Terduga Pelaku Diringkus Polisi Akibat Bentrokan Pemuda Pancasila dan GRIB Jaya di Blora 

Dalam bentrokan itu, warga kedua desa saling serang dengan menggunakan alat tajam.

Warga juga ikut memblokade jalan yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan sejumlah kecamatan di wilayah tersebut.

Akibat bentrokan tersebut, arus lalu lintas di wilayah itu sempat lumpuh.

Namun, saat ini kondisi telah normal kembali.

Bentrokan tersebut akhirnya dapat diatasi setelah aparat Polres Seram Bagian Barat dikerahkan ke lokasi untuk menghalau kedua massa yang terlibat saling serang.

Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Dennie Andreas Dharmawan mengatakan, bentrokan kedua desa tersebut pecah diduga karena adanya misinformasi.

Menurutnya, sebelum bentrok pecah, beredar informasi bahwa seorang warga Desa Nuruwe berinisial FR alias Teteka (25) tewas dianiaya warga Desa Kamal.

"Kelompok masyarakat Desa Nuruwe ini menduga korban FR alias Teteka meninggal karena dianiaya," kata Dennie kepada wartawan, Senin.

Dennie menyampaikan, FR alias Teteka diduga meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.

Namun, informasi yang beredar menyebutkan bahwa korban tewas karena dianiaya.

Saat ini, polisi masih mendalami penyebab kematian korban.

Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah korban telah dibawa ke RSUD Piru.

"Masalah ini sudah kami tangani. Korban FR sendiri sudah kita bawa ke RSUD Piru untuk dilakukan visum demi kepentingan penyelidikan," ujarnya. 

Ia menyampaikan, pasca-bentrokan tersebut, arus lalu lintas di wilayah itu telah normal kembali.

Kendaraan yang semula tertahan akibat adanya blokade jalan kini bisa melintas kembali.

"Jalur lintas Seram dari Piru ke Kairatu maupun sebaliknya sudah bisa dilintasi. Tidak ada lagi aksi palang jalan," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, saat ini kondisi keamanan di dua desa tersebut telah kembali kondusif.

Usai bentrokan tersebut, aparat kepolisian telah menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai provokator.

"Warga yang diduga melakukan upaya provokasi telah kita amankan," ujarnya.

Ia pun mengimbau kepada warga kedua desa agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berbagai isu yang sengaja dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan jangan mudah terprovokasi. Mari jaga situasi dan kondisi keamanan dengan baik, dan mari percayakan penanganan kasus ini kepada aparat," katanya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Desa di Pulau Seram Maluku Bentrok, Dipicu Informasi Keliru soal Kematian Warga"

Baca juga: Bentrokan Ormas Pemuda Pancasila vs GRIB di Blora Merembet ke Dugaan Mafia Pupuk Subsidi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved