Berita Regional
Kisah Pilu Hampir 1 Desa Terlilit Utang Rentenir Sampai Tanah Raib Dirampas
Terhimpit desakan ekonomi, membuat hampir satu desa punya pinjaman kepada rentenir Desa Selembaran Jati, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
TRIBUNJATENG.COM, TANGERANG - Terhimpit desakan ekonomi, membuat hampir satu desa punya pinjaman kepada rentenir.
Para warga mengaku terpaksa meminjam uang ke rentenir karena impitan ekonomi.
Ratusan warga tersebut berada di Desa Selembaran Jati, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Saat Utang Rp 500 Ribu Bengkak Jadi Rp 40 Juta, di Desa Ini Ratusan Warganya Terjerat Rentenir
Uang yang dipinjam dari rentenir itu dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, seperti ongkos anak ke sekolah hingga biaya melahirkan.
Salah satu warga Kampung Rawa Lumpung, F, mengatakan ia meminjam uang ke rentenir untuk biaya melahirkan pada 2023 karena gaji suaminya sebagai buruh pabrik tidak cukup.
"Pinjam Rp 500.000, dengan bunga per minggu Rp 100.000," kata F kepada Kompas.com melalui sambungan telepon.
F merupakan anak dari S yang juga terjerat utang ke rentenir hingga lahan tanahnya dirampas bos rentenir karena tunggakan utang.
F kini sedang cemas karena mengalami hal yang sama dengan orangtuanya; utangnya menunggak sehingga lahan tanah sisa milik neneknya terancam dirampas oleh rentenir sebagai jaminan.
"Nunggak sudah enam bulan, bunganya bertambah terus kini jadi Rp 3.250.000," ujar F.
Warga lain, D, bercerita bermacam-macam alasan warga di Desa Selembaran Jati terpaksa meminjam uang ke rentenir.
Misalnya, kerabatnya, S, meminjam untuk biaya berobat orangtuanya.
"Dipakai untuk berobat karena sudah buntu mau pinjam ke mana lagi, sempat pinjam ke yayasan, tetapi bermasalah juga menunggak, akhirnya ke rentenir, gali lubang tutup lubang juga," ujar D.
Baca juga: Kolaborasi Mahasiswa UMP dan OJK, Gerakan Bebas Rentenir dan Pencegahan Pinjol Ilegal di Desa Suro
D juga mengatakan banyak warga yang meminjam untuk kebutuhan sekolah anaknya, seperti untuk ongkos hingga biaya buku dan lainnya.
Menurut D, mayoritas pekerjaan warga yang terjerat utang ke rentenir adalah sebagai ibu rumah tangga atau buruh cuci dan setrika baju.
"Enggak nutupin kalau ngandelin dari buruh, sementara kebutuhan banyak, akhirnya jalan terakhir pinjam ke rentenir," ujar dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu Desa di Tangerang Terjerat Rentenir, Warga: Untuk Lahiran, Berobat, Bunga Nambah Terus..."
Dendam Pernah Diludahi saat Sekolah, 2 Pemuda Tembak Pria di Jalan Raya |
![]() |
---|
Mahasiswi Kemalingan Motor di Minimarket gara-gara Lupa Cabut Kunci |
![]() |
---|
Kebakaran Gudang Dikira Orang Bakar Sampah, 2 Karyawan Terluka |
![]() |
---|
JNE & TIKI Serahkan Bantuan Mobil Ambulans dan Jenazah untuk Kemanusiaan |
![]() |
---|
Mulai Hari Ini! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan PBB Lewat Peraturan Bupati dan Walikota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.