Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Perajin Gelang Haji Asal Jepara Tahun Ini Terkendala Cuaca

Cuaca tidak menentu dan kerap turun hujan di awal tahun ini menjadi kendala bagi perajin gelang haji di Kabupaten Jepara.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUN JATENG/TITO ISNA UTAMA
GELANG HAJI: Subandi, perajin gelang haji asal Kabupaten Jepara, sibuk menyelesaikan orderan tahun ini. Akibat cuaca tidak menentu hingga kerap turun hujan di awal tahun ini, pembuatan gelang haji mengalami kendala. (TRIBUN JATENG/TITO ISNA UTAMA) 

Potongan gelang tersebut juga masih dalam bentuk setengah jadi yang baru beriisikan informasi mulai dari tulisan Indonesia dalam bentuk huruf Arab, asal embarkasi, logo bendera Indonesia, tahun keberangkatan haji

"Untuk penulisan nomor kloter, nama maktab, nomor paspor, dan nama Jamaah haji akan dikerjakan di embarkasi masing-masing," ujarnya.

Dalam proses pembuatan gelang haji, mulai dari awal pembuatan hingga finishing di embarkasi masing-masing. 

"Setiap harian sekitar 26 orang, yang borongan dikerjakan di rumah masing-masing sekitar 100 orang. Terus nanti kita kirim juga karyawan untuk finishing di masing-masing embarkasi. Kalau luar Jawa minimal 4 orang per embarkasi, kalau Jawa 8-12 orang," ungkapnya.  

Proses pembuatan gelang haji sendiri baru ia mulai sekitar H-7 hari Ramadan. 

Pada tahun ini, proses pembuatan gelang haji memang telat dibanding tahun sebelumnya yang biasanya dimulai H-1 bulan sebelum puasa. 

Hal tersebut dikarenakan mundurnya penetapan regulasi pelaksanaan ibadah haji dari Kemenag RI. 

"Tapi itu tidak menjadi hambatan sebenarnya, kalaupun ada ini sebenarnya musim. Karena kita mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan cat sablon. Karena kalau keringnya ngga maksimal kemudian catnya rusak tidak bisa digunakan," ujarnya.

Bandi menjelaskan, gelang haji tersebut dibuat dengan bahan dasar monel jenis stenlees steel 304. 

Bahan itu didatangkan dari Jepang karena kualitasnya yang baik dan tidak sakit saat dipakai. 

"Barangnya tidak bisa berkarat dan bisa mengkilat," ucapnya. 

Bandi menceritakan awal mula dia dipercaya menjadi satu-satunya produsen gelang jemaah haji Indonesia. 

Sebelumnya, ia hanya pekerja biasa yang membantu produksi gelang haji

"Dulu itu saya pekerja monel di Surabaya membuat gelang haji juga. Lambat laun bisa memproduksi sendiri, akhirnya dipercaya," ungkapnya.

Untuk mempercepat proses produksi, dia dibantu 26 karyawan tetap di tempatnya dan 100 karyawan borongan di rumah warga.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved