Unsoed Purwokerto
Pentingnya Latihan Olahraga yang Tepat Selama Bulan Puasa
Latihan olahraga yang teratur dan konsisten sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan performa, serta mencegah cedera.
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Latihan olahraga yang teratur dan konsisten sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan performa, serta mencegah cedera.
Banyak orang merasa cukup hanya dengan sesekali berolahraga, padahal tubuh memerlukan latihan yang rutin agar tetap bugar dan kuat, termasuk selama bulan puasa.
Ramadan 1446 H telah hadir, agar tubuh tetap sehat serta bugar saat berpuasa, harus tetap berolahraga secara teratur.
Baca juga: Tips Bijak Memilih Makanan dan Minuman Manis di Bulan Ramadan, Begini Kata Dosen Ilmu Gizi Unsoed
Baca juga: UNSOED dan 23 BUMN Dukung Kemandirian Energi dengan Perakitan Reverse Osmosis dan PLTS di Batam
Dengan berolahraga secara teratur, kebugaran dan kesehatan tubuh tetap terjaga meskipun dalam kondisi berpuasa.
Selain itu, olahraga teratur juga dapat meningkatkan stamina, daya tahan tubuh, rasa percaya diri, serta daya ingat.
Manfaat lainnya mencakup pengurangan tingkat stres, peningkatan fungsi seksual, serta memperlancar peredaran darah.
Lebih jauh, olahraga juga mendukung perkembangan pembuluh darah kecil (mikrosirkulasi) di jantung, ginjal, dan organ lainnya, sehingga dapat mengurangi risiko serangan jantung.
Menurut Panuwun Joko Nurcahyo (dosen jurusan Pendidikan Jasmani FIKes Unsoed), prinsip utama olahraga saat berpuasa adalah menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar.
Hal ini berarti olahraga harus mampu melancarkan aliran darah, melenturkan otot-otot, mengaktifkan jantung, serta meningkatkan oksigen yang terhirup untuk mendukung proses metabolisme tubuh.
“Olahraga selama bulan Ramadan sebaiknya tetap dilakukan."
"Namun waktu pelaksanaan, jenis olahraga, intensitas, dan durasi olahraga perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh selama menjalankan ibadah puasa,” kata Joko.
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Berolahraga Saat Berpuasa
Selanjutnya dia mengatakan, salah satu aspek penting dalam berolahraga saat berpuasa adalah menjaga keseimbangan cairan tubuh untuk menghindari dehidrasi.
Oleh karena itu, pemilihan waktu olahraga menjadi sangat krusial.
1. Sebelum Berbuka Puasa
Olahraga dapat dilakukan sekira 30 menit hingga 1 jam sebelum berbuka puasa.
Berolahraga pada waktu ini dapat membantu pembakaran lemak lebih efektif.
Keuntungan lainnya adalah tubuh dapat segera mendapatkan asupan energi setelah berbuka, sehingga mengurangi risiko dehidrasi dan kelelahan berlebihan.
Namun penting untuk tidak memaksakan diri dan memilih olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang.

Baca juga: LPPM UNSOED Kembangkan Ekowisata Berkelanjutan Berbasis Komunitas di Desa Karangjengkol Purbalingga
Baca juga: Unsoed dan PT Frogs Indonesia Luncurkan Drone Sprayer Gerilya-2FU6L4B
2. Setelah Salat Tarawih
Setelah berbuka dan menunaikan salat tarawih, tubuh telah mendapatkan energi dari makanan yang dikonsumsi.
Oleh karena itu, olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang dapat dilakukan pada waktu ini.
Jenis olahraga yang dapat dilakukan mencakup latihan fleksibilitas, latihan kekuatan, hingga olahraga untuk meningkatkan massa otot.
3. Setelah Sahur
Olahraga juga dapat dilakukan setelah sahur, karena tubuh telah menerima energi dari makanan yang dikonsumsi.
Namun, olahraga yang dilakukan setelah sahur sebaiknya berintensitas ringan seperti jalan santai atau peregangan, agar tidak menyebabkan kelelahan yang berlebihan sepanjang hari.
“Selain memperhatikan waktu olahraga, penting untuk mendengarkan kondisi tubuh."
"Jika merasa lemas atau pusing saat berolahraga, sebaiknya segera berhenti dan beristirahat untuk menghindari risiko cedera atau kelelahan ekstrem,” pesan Joko.
Pilihan Jenis Olahraga yang Tepat Saat Berpuasa
Apa pun pilihan olahraga selama berpuasa, sebaiknya bukan jenis yang berat (high impact) tetapi cukup kategori sedang atau low impact saja agar tidak menguras seluruh tenaga yang tersisa.
Selain itu, tubuh tidak perlu kehilangan lebih banyak cairan tubuh, karena kehilangan cairan (dehidrasi) dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dalam berolahraga selama berpuasa dengan mempertimbangkan jenis olahraga yang tepat.
Beberapa jenis olahraga yang disarankan antara lain:
- Jalan sehat atau jalan cepat, yang membantu meningkatkan kebugaran tanpa membebani tubuh secara berlebihan.
- Latihan seperti yoga, pilates, dan body balance, yang memiliki intensitas rendah dan juga memberikan manfaat bagi pikiran serta jiwa.
Selain tipe olahraganya, perlu juga mempertimbangkan formula FITT (Frequency-Intensity-Time-Type):
- Frekuensi: 3-5 kali dalam seminggu.
- Intensitas: ringan hingga berat dengan zona aerobic( 50-75 persen).
- Durasi: sekira 30-60 menit per sesi.
- Jenis olahraga: pilih yang sesuai dengan kondisi tubuh dan tidak terlalu menguras energi.
Perlu diperhatikan bahwa apabila selama berolahraga muncul tanda-tanda seperti pandangan berkunang-kunang atau gejala dehidrasi, maka intensitas olahraga harus dikurangi atau segera dihentikan. (*)
Baca juga: Faperta UNSOED Bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Gelar Palm Oil Camp 2025
Baca juga: Zidqi Calon Dokter Penerima KIP FK UNSOED
Baca juga: Pascasarjana UNSOED Siap Memperkuat Kerja Sama dengan Mabes TNI dan Polri
Baca juga: RAT ke-53 KPRI Kosuku Unsoed: SHU Naik 3 Persen, Edumart Tumbuh 12 Persen Per Tahun
Purwokerto
Panuwun Joko Nurcahyo
Pendidikan
Unsoed
Ramadan
Olahraga Saat Berpuasa
Tips Olahraga Saat Berpuasa
Kreatif dan Inklusif, Inovasi Mahasiswa Unsoed Torehkan Prestasi di Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Geger Skandal Akademik Unsoed Banyumas: Dosen Pembimbing Diduga Rekayasa Penelitian Mahasiswa |
![]() |
---|
Sani, Mahasiswi Hukum Unsoed Raih 4 Medali di FORNAS VIII NTB 2025 Lewat Cabang Karate |
![]() |
---|
Galeri Investasi Unsoed Gelar Sekolah Pasar Modal, Dorong Minat Investasi Generasi Muda |
![]() |
---|
Tips Bijak Memilih Makanan dan Minuman Manis di Bulan Ramadan, Begini Kata Dosen Ilmu Gizi Unsoed |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.