Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Piala Dunia

Sejarah Timnas Indonesia di Piala Dunia: Dari 1938, U20 1979 hingga U17 2025

Sejarah Timnas Indonesia di Piala Dunia, Dari Pildun 1938, U20 1979 hingga U17 2025

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
istimewa/PSSI
LOLOS PIALA DUNIA - Timnas U-17 Indonesia memastikan satu tiket lolos ke Piala Dunia U-17. Sejarah Timnas Indonesia di Piala Dunia: Dari 1938, U20 1979 hingga U17 2025 

Sejarah Timnas Indonesia di Piala Dunia: Dari 1938, U20 1979 hingga U17 2025

TRIBUNJATENG.COM - Inilah sejarah Timnas Indonesia di Piala Dunia.

Timnas U17 Indonesia kembali menorehkan tinta emas dalam sejarah sepak bola Tanah Air.

Di bawah asuhan Nova Arianto, Garuda Asia resmi melangkah ke putaran final Piala Dunia U17 2025.

Sebelumnya, Timnas Indonesia U-17 memastikan status juara Grup C Piala Asia U17 2025.

Kemenangan meyakinkan 4-1 atas Yaman menjadi penentu, sekaligus membawa Indonesia tampil di ajang bergengsi tersebut untuk kedua kalinya secara beruntun.

Yang membanggakan, kali ini Indonesia lolos lewat jalur kualifikasi.

Berbeda dengan edisi 2023 saat tampil sebagai tuan rumah.

Ini menjadi bukti kemajuan signifikan sepak bola usia muda Indonesia.

Namun, jika ditilik lebih jauh, kiprah Indonesia di pentas Piala Dunia masih sangat terbatas.

Hingga 2025, Indonesia tercatat baru empat kali tampil di Piala Dunia, di semua level usia:

1. Piala Dunia 1938 (Prancis) – Penampilan Bersejarah Hindia Belanda

Partisipasi pertama Indonesia di Piala Dunia terjadi saat turnamen edisi ketiga digelar di Prancis.

Saat itu, Indonesia masih bernama Hindia Belanda dan mencetak sejarah sebagai negara Asia pertama yang tampil di ajang tersebut.

Proses kualifikasinya pun unik, zona Asia hanya diikuti oleh dua tim, yakni Jepang dan Hindia Belanda.

Namun, Jepang kemudian mengundurkan diri.

Dengan demikian, Hindia Belanda otomatis menjadi wakil Asia dan melaju ke putaran final.

2. Piala Dunia U20 1979 (Jepang)  

Ini menjadi penampilan perdana Indonesia di ajang Piala Dunia, namun terjadi bukan lewat jalur normal.

Indonesia saat itu menggantikan Korea Utara dan Irak yang mundur dari turnamen.

Ironisnya, Indonesia sendiri bahkan gagal menembus perempat final Piala Asia Yunior 1978, yang seharusnya menjadi jalur kualifikasi.

3. Piala Dunia U17 2023 (Indonesia)  

Indonesia mencetak sejarah baru dengan tampil perdana di Piala Dunia U17 sebagai tuan rumah.

Sebelumnya, Indonesia terpilih jadi tuan rumah Piala Dunia U20 2021.

Namun, pandemi COVID-19 membuat turnamen ini ditunda selama 2 tahun.

Ketika Indonesia dipilih lagi untuk Piala Dunia U20 2023, penolakan terhadap keikutsertaan Israel membuat FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah.

Sebagai gantinya, Indonesia menyelenggarakan Piala Dunia U17 di beberapa kota.

Meski belum berbicara banyak secara prestasi, keikutsertaan ini membuka jalan bagi pembinaan usia muda yang lebih serius.

4. Piala Dunia U17 2025 (Qatar)

Untuk pertama kalinya, Timnas U17 Indonesia lolos ke Piala Dunia lewat jalur kualifikasi.

Kemenangan atas Yaman memastikan langkah mereka ke perempat final Piala Asia U17 sekaligus tiket otomatis ke ajang dunia.

Meski masih minim catatan, hasil ini memberi harapan besar bagi masa depan sepak bola nasional.

Terlebih, Timnas senior Indonesia pun masih menjaga asa lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Skuad Patrick Kluivert dijadwalkan melanjutkan perjuangan di ronde ketiga kualifikasi menghadapi lawan berat seperti Jepang dan China pada Juni 2025.

Timnas Indonesia U17 Bantai Timnas Yaman U17 4-1

Timnas U-17 Indonesia dalam laga ini tampil cukup bagus, karena mereka langsung melakukan serangan ke pertahanan Yaman sejak awal.

I Putu Panji Apriawan dan kawan-kawan menguasai bola dengan apik hingga memasuki menit ke-8.

Bahkan pada menit ke-9, skuad Garuda Asia sebenarnya berhasil mencetak gol melalui Mierza Fijatullah.

Akan tetapi, umpan dari Daniel Alfrido yang ditendang langsung ke arah gawang oleh Mierza itu dianulir oleh wasit, karena Mierza sudah terjebak off-side.

Setelah gagal menjadi gol, para pemain Timnas U-17 Indonesia terus menekan pertahanan Yaman, bahkan mereka tak mengendor sama sekali.

Tim asuhan Nova Arianto terus menekan, hingga akhirnya Timnas U-17 Indonesia keluar dari kebuntuan.

Tim Merah Putih sukses mencetak gol pada menit ke-15 melalui Zahaby Gholy setelah bek Yaman Ahmed Abdo Aljledy gagal melakukan antisipasi.

Ahmed Abdo Aljledy mencoba menyundul bola dari dari Fadly Alberto, tetapi bolanya justru jatuh di sisi kirinya, sehingga langsung dikuasai oleh Gholy yang ada di depannya.

Untuk itu, Zahaby Gholy langsung mengontrol bola dan melakukan tendangan keras ke arah gawang.

Tendangan Gholy memang sempat membentur gawang, tetapi bola langsung jatuh ke dalam gawang, sehingga menjadi gol.

Tak lama setelah itu, Timnas U-17 Indonesia kembali mencetak gol pada menit ke-24 melalui Fadly Alberto.

Gol sukses dicetak Alberto setelah ia memanfaatkan bola tendangan yang diarahkan Zahaby Gholy ke arah gawang.

Tetapi, bola itu langsung disundul Alberto, sehingga menjadi gol dan Timnas U-17 Indonesia memimpin 2-0 pada menit ke-24.

Tertinggal membuat Yaman berusaha untuk bangkit dan terus menekan pertahanan Timnas U-17 Indonesia.

Akan tetapi, serangan dari menit ke-36 hingga memasuki menit ke-41 tak berbuah manis, karena skuad Garuda Asia masih tampil solid menjaga pertahanan.

Untuk itu, skuad Garuda Asia tetap memimpin babak pertama, karena hingga tambahan waktu tiga menit tak ada gol yang tercipta.

Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Yaman langsung bermain menekan pertahanan Timnas U-17 Indonesia.

Tim Merah Putih langsung digempur serangan para pemain Yaman hingga memasuki menit ke-50.

Situasi ini membuat beberapa pemain belakang skuad Garuda Asia terlihat tegang, sehingga kesalahan tak perlu pun terjadi dalam laga ini.

Pada menit ke-51, I Putu Panji melakukan kesalahan saat mencoba menjaga penyang Yaman, tetapi ia justru terjatuh, sehingga membuat pemain lawan terjatuh di kotak penalti.

Sebenarnya pelanggaran yang dilakukan oleh Panji berada di luar kotak penalti, tetapi tidak adanya Video Assistant Referee membuat wasit menunjuk titik putih, sehingga Yaman dihadiahi tendangan penalti.

Pelanggaran kapten Timnas U-17 Indonesia membuat Yaman memanfaatkan peluang dengan apik, dan mereka sukses mencetak gol melalui penalti ini.

Mohammed Wahib Al-Garash yang menjadi eksekutor berhasil menendang penalti ke sisi kanan, sehingga Dafa gagal menghalaunya dan Yaman mencetak gol 1-0 pada menit ke-52.

Yaman setelah berhasil membobol gawang Timnas U-17 Indonesia melalui tendangan penalti tampil lebih berani dan percaya diri.

Mereka terus menekan pertahanan tim asuhan Nova Arianto untuk bisa menyamakan kedudukan.

Yaman terus berusaha membongkar pertahanan Timnas U-17 Indonesia hingga memasuki menit ke-62.

Namun, mereka kesulitan membobol pertahanan Mathew Baker dan kawan-kawan meski intensitas serangan terus dilakukan Yaman.

Para pemain Timnas U-17 Indonesia pun mencoba keluar dari tekanan, sehingga memasuki menit ke-70 mereka mencoba melakukan serangan balik dan berusaha mencetak gol kembali.

Akan tetapi, Yaman sempat mencoba memberi ancaman ke gawang Dafa pada menit ke-74, tetapi Baker tampil apik sehingga mampu membuang bola dengan mudah.

Serangan balik dilakukan pemain Timnas U-17 Indonesia, tetapi saat Rafi Rasyiq dilanggar keras oleh pemain Yaman, wasit Abdullo Davlatov tak memberikan kartu kuning buat Al-Garash.

Padahal ia melakukan pelanggaran keras, sehingga keputusan wasit asal Tajikistan ini membuat pertanyaan besar, karena ia hanya memberikan tendangan bebas tanpa mengeluarkan kartu buat pemain Yaman.

Namun, tendangan Daniel Alfrido belum mampu dimanfaatkan dengan baik, karena bole keluar begitu saja.

Memasuki menit ke-80, Nova Arianto menarik Mierza dan mencoba melakukan penyegaran dengan memasukkan Josh Holong, dengan harapan akan ada gol yang tercipta dalam sisa waktu yang ada ini.

Pada menit ke-85 Yaman melanggar Rafi Rasyiq yang mencoba membawa bola seorang diri ke gawang.

Sehingga pelanggaran di kotak penalti tersebut membuat Timnas U-17 Indonesia mendapatkan hadiah penalti dari sang wasit pada menit ke-87.

Pada menit ke-86, Evandra Florasta yang menjadi eksekutor berhasil mencetak gol dengan tenang melalui tendangan penalti.

Setelah gol tersebut, Evandra lagi-lagi mencetak gol untuk Timnas U-17 Indonesia.

Dalam waktu tiga menit, Evandra mencetak gol ke gawang Yaman kembali setelah memanfaatkan umpan apik dari Josh Holong dari sisi kiri.

Bola tendangan Evandra sempat ditepis kiper Yaman, tetapi ia kembali menendang bola tepisan tersebut, sehingga menjadi gol dan Timnas U-17 Indonesia memimpin 4-1 dalam menit ke-89.

Dalam tambahan waktu, Timnas U-17 Indonesia sempat menekan, tetapi belum ada gol kembali tercipta, sehingga skuad Garuda Asia memastikan lolos ke Piala Dunia U-17 2025.

Timnas U-17 Indonesia Vs Yaman 4-1 (Zahaby Gholy 15', Fadly Alberto 24', Evandra Florasta 86' dan 89'/Mohammed Wahib Al-Garash 52')

Timnas U-17 Indonesia (5-2-3): 23-Dafa Al Gasemi; 14-Fabio Azkairawan, 4-I Putu Panji Apriawan, 12-Daniel Alfrido, 5-Mathew Baker, 16-Muhamad Al Gazani; 6-Evandra Florasta, 8-Nazriel Alfaro Syahdan; 7-Zahaby Gholy (17-Rafi Rasyiq 46'), 9-Mierza Fijatullah (Josh Holong 80'), 10-Fadly Alberto (Fandi Ahmad 46' (15-Ilham Romadhona 90+3')

Cadangan: 1-Rendy Razzaqu Mochtar, 2-Dafa Zaidan El Fikri, 3-Ida Bagus Pramana, 11-Fandi Ahmad Muzaki, 13-Muhammad Aldyansyah Taher, 15-Ilham Romadhona, 17-Rafi Rasyiq, 18-Fardan Farras, 19-Putu Ekayana, 20-Josh Holong Junior, 21-Faaris Nurhidayat, 22-Muhammad Rhaka

Pelatih: Nova Arianto

Yaman (5-4-1): 23-Wesam Fuad Al-Asbahi; 2-Omar Anwar Atwy (17-Sailan 46'), 3-Mohammed Noman Al-Raawi, 5-Mohammed Wahib Al-Garash, 9-Karem Hamdi Abdulatef, 12-Ahmed Abdo Aljledy; 19-Mohammed Ali Abdullah, 21-Abdullah Mohammed Abdullah, 14-Ahmed Nasser Sheikh, 15-Ali Nasser Daleeo; 8-Aiman Mohammed Abdulrab (11-Tamer Hamid Al Shaleli 74')

Cadangan: 1-Muntaser Abdulqader Ghaleb, 4-Akram Ebrahim Kathei, 6-Abdullah Ahmed Saeed, 7-Esam Obaid Al-Sakkaf, 10-Madyan Mohammed Al-Ward, 11-Tamer Hamid Al-Shaleli, 13-Ahmed Talal Saeed, 16-Amgad Hassan Zaid, 17-Sailan Basheer Sajlan, 18-Yunes Salem Sheikh, 20-Saqr Nasser Mohammed, 22-Anas Salem Al-Douh

Pelatih: Samer Mohammed Saleh

Wasit: Davlatov Abdullo (Tajikistan) (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved