Miris! Korban Pemerkosaan Dokter PPDS UNPAD Juga Dilecehkan Satpam Rumah Sakit Secara Verbal

TRIBUNJATENG.COM - Korban pemerkosaan Priguna Anugerah (31) Dokter PPDS Unpad di RSHS Bandung ternyata juga dilecehkan oleh satpam rumah sakit secara verbal.

Dikutip dari Instagram @vereditum pada Kamis (10/4/2025), akun tersebut membagikan chat dari kakak korban.

Dalam chat itu, kakak korban menuliskan jika adiknya dilecehkan oleh satpam rumah sakit tempat ayah korban dirawat.

"Ada kejadian yang bikin saya kecewa dengan salah satu satpam disana, keika adik saya korban sedang didalm hcu untuk jenguk bapak, dia mengintrogasi dgn kata yg menurut saya kurang baik, dia bilang ini teteh yang korban kumaha teh pas di *w* nya sakit kerasa engga, terus itunya perih ga..adik saya diam ga jawab kasiab bgt ko ada yaa satpam ucapannya bgtu," tulis keterangan dalam chat.

Netizen pun menuliskan komentar geram.

@wah*****dratno  "Ini gaada yg spill satpam nya? Minimal netizen lah yg turun tangan"

@ru*****firdaus 'Sumpah itu satpam harus di waspadai gasih??"

@maya******* 'Cari satpamnya,ga beradab bangt,korban malah dilecehkan lagi secara verbal"

@db***** "Satpamnya bisa juga tuh dikasusin, ngaco asli bisa-bisanya nanya gitu"

Kasus pemerkosaan yang dilakukan Priguna Anugerah (31) kepada korban FH (21) terjadi pada 18 Maret 2025.

Saat itu ayah korban sedang dirawat di ruang ICU dan membutuhkan darah.

Korban lalu menawarkan diri untuk mendonorkan darah.

Pelaku lalu meminta korban menjalani Crossmatch atau pemeriksaan darah yang dilakukan sebelum transfusi untuk memastikan kecocokan darah donor dan penerima.

Pelaku lalu mengajak korban ke lantai 7 gedung MCHC RSHS Bandun.

Korban disuntik sebanyak 15 kali termasuk cairan midazolam yang membuatnya tak sadarkan diri.

Saat korban sadar, ia merasakan perih di bagian intim.

Setelah meminta visum, dokter menemukan jejak sperma di tubuh korban.

Sementara itu, ayah FH meninggal dunia pada 28 Maret 2025. (*)