Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Korban Pelecehan Seksual Dokter AY di Malang Jadi 4 Orang, Modus Serupa

Terungkap korban pelecehan seksual oknum dokter berinisial AY di Persada Hospital Malang, Jawa Timur (Jatim) bertambah

Editor: muslimah
Shutterstock
Ilustrasi pelecehan seksual. 

TRIBUNJATENG.COM, MALANG - Terungkap korban pelecehan seksual oknum dokter berinisial AY di Persada Hospital Malang, Jawa Timur (Jatim) bertambah.

Sebelumnya, korban pertama seorang perempuan asal Bandung yang mengatakan mendapatkan pelecehan saat liburan ke Malang.

Kejadian pelecehan pada tahun 2022 atau tiga tahun lalu.

Wanita tersebut baru berani mengungkapkan apa yang dialami setelah muncul sejumlah kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter di beberapa daerah, baru-baru ini.

Baca juga: 3 Tahun Korban Pelecehan Dokter di Malang Pendam Trauma, Ini Kronologi Peristiwa

Dari penelusuran awal, setidaknya ada empat pasien wanita yang menjadi korban dokter AY di Persada Hospital Malang.

Satria Marwan, pengacara yang mewakili QAR (31), salah satu korban, mengungkapkan para korban dokter AY mulai berani mengungkapkan peristiwa yang terjadi setelah QAR berani buka suara di media sosial (medsos).

QAR didampingi Satria Marwan secara resmi telah melaporkan dugaan pelecehan yang dilakukan dokter AY  di Persada Hospital Malang ke Polresta Malang, Jumat (18/4/2025).

"Kami telah mendapat informasi ada korban lainnya sebanyak tiga orang. Apabila dihitung dengan klien kami, maka totalnya ada empat korban dengan pelaku dokter yang sama," ujar Satria seusai mendampingi QAR melapor ke Polresta Malang, Jumat.

Bukti-bukti terkait perlakuan terduga pelaku melecehkan para korbannya sedang dikumpulkan.

Dalam waktu dekat, ia segera berkomunikasi dengan terduga korban lainnya terkait langkah yang akan diambil.

"Saya belum bisa menyebutkan siapa korban lainnya. Yang pasti, modusnya hampir sama dengan pelaku dokter yang sama dan di rumah sakit yang sama," terangnya.

Modus hampir sama. Mulai dari melakukan spam chat, menggoda hingga mengajak nonton.

"Kejadiannya di tahun berbeda-beda. Dengan modus yaitu spam chat, goda-goda, hingga ngajak nonton konser dan lain sebagainya," jelasnya.

Sementara itu, Satria menyesalkan tidak ada komunikasi maupun permintaan maaf dari rumah sakit tempat terduga pelaku bekerja.

Seharusnya, pihak manajemen rumah sakit langsung mengutarakan permintaan maaf dan bukan hanya sebatas menonaktifkan terduga pelaku.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved