Anggis Devaki, Bintang Baru dari Bali yang Bersinar Lewat Lagu dan Hati

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Di tengah ramainya industri musik Tanah Air, satu nama terus mencuri perhatian: Anggis Devaki.

Penyanyi asal Bali ini sedang naik daun berkat lagu-lagunya yang menyentuh hati dan suara khasnya yang lembut tapi kuat.

Tak heran jika Anggis kini disebut sebagai salah satu wajah baru musik Indonesia yang layak diperhitungkan.

Nama lengkapnya, Pande Putu Damae Anggis Devaki, mungkin sudah tak asing lagi bagi para pecinta musik yang mengikuti ajang pencarian bakat.

Ia mulai dikenal sejak menjadi Runner-Up The Voice Kids Indonesia 2017, dan semakin bersinar saat masuk 8 besar Indonesian Idol Season 12.

Namun perjalanan Anggis bukan semata tentang panggung besar.

Sejak duduk di bangku SD, ia sudah jatuh cinta pada musik.

"Aku bukan orang yang suka cerita, jadi lewat nyanyi aku bisa sampaikan perasaan," ungkap Anggis pada Selasa (22/4/2025).

Sejak usia 10 tahun, ia mengikuti les vokal dan rutin ikut lomba-lomba nyanyi antar sekolah dengan dukungan penuh dari orang tuanya.

Dari "Kisah Tanpa Dirimu" ke OST Film Layar Lebar

Nama Anggis makin melejit setelah lagu “Kisah Tanpa Dirimu” viral di berbagai platform dan membawanya masuk daftar Top 5 Radar Artist of 2024 versi Spotify.

Tak hanya itu, ia juga merilis lagu-lagu lain yang sukses di pasaran seperti “Bodoh” (berduet dengan Mario G. Klau), “Jatuh Rapuh”, dan “Dirimu Yang Dulu”.

Tahun ini, ia kembali menyapa penggemarnya yang disebut Anggislova lewat OST film “Tabayyun” berjudul “Lewat Semesta”—lagu penuh emosi yang menyatu dengan cerita film dan menunjukkan kedalaman musikalitas Anggis.

Di luar musik, Anggis juga mengeksplorasi dunia fashion dan kecantikan. Feed Instagram dan TikTok-nya (@anggisdevakii & @anggiesanggie) penuh dengan gaya yang unik dan ekspresif.

Ia menjadi inspirasi bagi banyak remaja yang ingin berani tampil otentik tanpa kehilangan kepekaan.

Dari Bali untuk Indonesia, bahkan dunia, Anggis Devaki adalah bukti bahwa mimpi yang dikejar dengan tekad dan hati bisa jadi nyata. Dan ini, tampaknya, baru awal dari perjalanannya. (*)