Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Dedi Mulyadi Temui Kepala Sekolah Aura Cinta yang Ngaku Miskin, Kepsek Ungkap Kondisi Ekonomi

Dedi Mulyadi Temui Kepala Sekolah Aura Cinta yang Ngaku Miskin, Kepsek Ungkap Kondisi Ekonomi

|
Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
Tangkapan Layar KDM Channel
DEDI MULYADI BERTEMU DENGAN AURA CINTA - Dedi Mulyadi Temui Kepala Sekolah Aura Cinta yang Ngaku Miskin, Kepsek Ungkap Kondisi Ekonomi 

Dedi Mulyadi Temui Kepala Sekolah Aura Cinta yang Ngaku Miskin, Kepsek Ungkap Kondisi Ekonomi

TRIBUNJATENG.COM - Nama Aura Cinta menjadi perbincangan publik setelah dirinya berdebat dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dalam perdebatan itu, Aura menyebut dirinya berasal dari keluarga miskin dan memperjuangkan adanya acara wisuda sekolah.

Aura Cinta diketahui merupakan alumni SMAN 1 Cikarang Utara.

Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, kemudian menanyakan langsung latar belakang Aura kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Cikarang Utara, Didi Rosidi.

"Namanya Agita itu alumni kita pak, Agita Aurelia, lengkapnya, Egalita Aurelia Devi Artamevia nama lengkapnya," kata Didi Rosidi.

Baca juga: Wety Yuningsih, Bu Guru SMA Suruh Murid Gambar Alat Kelamin saat Ulangan Biologi Akhirnya Minta Maaf

Dedi Mulyadi juga menanyakan kebenaran soal status ekonomi Aura Cinta yang mengaku berasal dari keluarga tidak mampu.

"Itu termasuk yang tinggal di bantaran sungai?"

"Kategori keluarganya? Kalau kemarin kan mengaku pada saya dia adalah keluarga miskin," ujar Kang Dedi.

Kepala sekolah membenarkan bahwa Aura memang terdaftar sebagai siswa dari keluarga menengah ke bawah.

Ia masuk melalui jalur afirmasi dengan menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

"Memang anak ini masuk ke SMA kami, dia melalui jalur SKTM, tidak mampu," jelas Didi Rosidi.

"Waktu itu kan ada zonasi ada afirmasi."

"Nah dia masuk yang afirmasi yang keluarganya mohon maaf ekonomi menengah ke bawah. Waktu daftarnya," tambahnya.

Aura sebelumnya juga diketahui sebagai salah satu warga korban penggusuran di bantaran sungai Cikarang, Bekasi.

Meski mengaku dari keluarga miskin, ia tetap bersikeras memperjuangkan wisuda sekolah dan mengaku sanggup membayar jika harus ada biaya.

Pertemuan antara Kang Dedi dan Didi Rosidi berlangsung di SMAN 1 Cikarang Utara.

Pertemuan itu awalnya membahas aturan tentang pelarangan wisuda sekolah oleh Pemkot Jawa Barat.

"Sekolah sekarang kegiatan-kegiatan yang kayak penundaan peniadaan kegiatan wisuda kemudian perpisahan, dulu itu wisuda biayanya berapa sih pak, dulu?" tanya Dedi Mulyadi, dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

"Kalau waktu beberapa tahun yang lalu kita biaya untuk pelepasan itu sekitar Rp 400 lebihlah, Rp 470-an tahun yang lalu," jawab Didi Rosidi.

"Kita paling kegiatan biasa-biasa saja yang didanai oleh sekolah," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved