Berita Brebes
Desa Padakaton, Desa BRILian dengan Inovasi Pakan Ternak Organik di Brebes
Berawal dari sebuah gedung yang berada di sebelah utara Kantor Desa Padakaton, muncul gagasan pertanian terintegrasi
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,BREBES - Berawal dari sebuah gedung yang berada di sebelah utara Kantor Desa Padakaton, muncul gagasan pertanian terintegrasi yang menjadi ekonomi sirkular masyarakat.
Gagasan itu lahir dari pemikiran Herman, Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mekar Jaya milik Desa Padakaton, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes.
Dia menggagas satu siklus pertanian yang saling terhubung, dari limbah rumah tangga, peternakan ayam, pupuk kompos, pertanian, hingga ke peternakan kambing dan sapi.
"Satu tidak ada yang terbuang. Kemudian saling berhubungan satu sama lain. Semua limbah dan sisa produksi rumah tangga masyarakat terpakai," ujar Herman saat ditemui di Kantor Sekretariat BUMDes Mekar Jaya, Selasa (29/4/2025).

Gagasan tersebut kemudian membawa Desa Padakaton dilirik oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mengikuti event bergengsi New Desa BRILian Batch 3 Tahun 2024.
Desa Padakaton lolos hingga 40 Desa Terbaik New Desa BRILian dan mendapatkan apresiasi senilai Rp 10 juta dari Kantor Wilayah BRI Jawa Tengah.
Dari proses seleksi hingga penilaian memakan waktu dua bulan, September- Oktober 2024.
"Kami diminta mengeksplore produk unggulan desa dan inovasi kedepan untuk pengembangannya. Kami sampaikan pertanian terintegrasi itu," ungkapnya.
Pengaplikasian pertanian terintegrasi yang sudah berjalan di Desa Padakaton adalah pembuatan pakan ternak organik dari limbah rumah tangga.
Saat ini limbah atau sisa makanan yang digunakan masih dari usaha katering di Desa Padakaton.
Bahan yang digunakan seperti potongan sayur yang tidak termasak dan sisa makanan tidak habis.
"Kami sudah mulai mengolahnya dalam satu tahun terakhir, per hari bisa mendapatkan pakan ternak organik 1,6 kuintal. Uji coba masih di peternakan BUMDes dan empat peternak," jelas sambil menunjukkan peternakan milik BUMDes.
Unit Usaha Aktif
Desa Padakaton terpilih menjadi New Desa BRILian Batch 3 Tahun 2024 dari BRI, juga karena faktor keaktifan unit usaha yang dimiliki BUMDes Mekar Jaya.
BUMDes yang sudah berjalan selama lima tahun itu memiliki empat unit usaha, yaitu jasa angkut sampah, air bersih, simpan pinjam, dan agen BRILink.
Jasa angkut sampah berkeliling mengambil sampah di rumah warga dengan jumlah rata-rata sampah per hari sebanyak 1 ton.
Kemudian pihaknya bekerjasama dengen Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membuangnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kaliwlingi.
"Unit usaha sekarang sudah berjalan lima tahun. Alhamdulillah sampai saat ini masih aktif," ungkap Herman.
Keuntungan dari unit usaha BUMDes Mekar Jaya tersebut lalu diputar kembali untuk mensubsidi kebutuhan masyarakat. Seperti untuk pembiayaan angkutan sampah.
Selain itu, juga mensubsidi program air bersih dari tiga rumah PAM.
Tiap satu rumah PAM mendistribusikan air bersih ke sebanyak 270 rumah. Sehingga dari tiga rumah PAM, total distribusi air bersih menyasar ke sebanyak 810 rumah.
"Jadi keuntungan dari BUMDes peruntukannya digunakan untuk mensubsidi program desa. Keuntungannya kembali ke masyarakat," jelasnya.
Menurut Herman, pembangunan rumah PAM di Desa Padakaton dilakukan secara bertahap. Diawali tahun 2017, satu titik mencakup RW 01 dan RW 02.
Lalu pada 2020 membangun satu lagi rumah PAM untuk wilayah RW 03 dan RW 04. Pembangunan rumah PAM yang terakhir pada 2021, mencakup wilayah RW 04 dan RW 05.
Melalui keuntungan BUMDes, Herman juga melakukan perawatan fasilitas umum, seperti lampu jalan, lampu makam dan pembelian tempat sampah.
"Khusus saluran air bersih ke masjid, tempat pendidikan Alquran, dan sekolah itu gratis. Jumlahnya mencapai 20 titik," ujarnya.
Masyarakat yang Mandiri

Desa Padakaton di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, menargetkan warganya bisa mengembangkan usaha secara mandiri dengan nol modal. Terutama di bidang peternakan dan pertanian.
Sekretaris Desa Padakaton, Muzayin mengungkapkan, warganya yang beraktivitas sebagai peternak jumlahnya mencapai 20 orang, baik peternakan ayam, kambing maupun sapi.
Dia menginginkan warganya bisa memulai usaha nol modal dengan memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pakan ternak organik.
"Sasaran kami warga yang ingin memulai usaha tapi tidak memiliki modal. Jadi limbah rumah tangga atau katering bisa difermentasikan menjadi pakan ayam," ungkapnya.
Saat ini, konsep tersebut sedang diaplikasikan oleh BUMDes Mekar Jaya dengan membuat peternakan ayam.
Kemudian dari limbah kotoran ayam yang dihasilkan diolah menjadi pupuk tanaman. Hasil rumput yang subur bisa menjadi pakan di peternakan kambing dan sapi.
Konsep inilah yang ditawarkan sebagai pertanian terintegrasi saat mengikuti ajang New Desa BRILian Batch 3 Tahun 2024
"Ini nanti jika berhasil maka akan kami sosialisasikan kepada petani. Karena saat ini belum ada yang menyadari konsep tersebut," ujarnya.
Menurut Muzayin, keuntungan pertanian terintegrasi ini nanti kembali ke masyarakat karena biayanya akan sangat minim.
Dia mencontohkan pakan organik tersebut hanya membutuhkan biaya Rp 3.000 per kilogram. Sedangkan untuk pakan pabrik sekira Rp 8.000 per kilogram.
"Ini masih dalam tahap pengembangan. Nanti rencana kami, desa juga akan memfasilitasi kandang ternak untuk warga yang ingin berwirausaha," jelasnya. (fba)
Kandang Kambing di Brebes Ludes Terbakar gara-gara Pemilik Pergi Setelah Bakar Rumput Sisa Pakan |
![]() |
---|
Madrasah Negeri 2 Brebes Minta Wali Murid Ikhlas Jika Anak Diare dan Keracunan MBG |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Truk Kontainer Box Adu Banteng di Pantura Losari Brebes, Macet Hingga Cirebon Jabar |
![]() |
---|
Korban Tenggelam Asal Purwokerto di Waduk Penjalin Brebes Ditemukan Tewas Terlilit Gulma |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Truk Pengangkut Rotan Tabrak Pembatas Jalan di Brebes, Picu Kemacetan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.