Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semarang

Sederet Tempat Persinggahan Biksu Thudong di Semarang, Dari Masjid, Mall, Hingga Diler Mobil

Biksu Thudong yang menempuh perjalanan dari Thailand ke Candi Borobudur dengan berjalan kaki sudah melewati Semarang.

Editor: rival al manaf
Istimewa
Biksu Thudong: Biksu Thudong mengunjungi beberapa tempat singgah di Kota Semarang pada Rabu 8 Mei 2025. Beberapa lokasi itu seperti Mall, Masjid, hingga diler mobil 

TRIBUNJATENG.COM - Biksu Thudong yang menempuh perjalanan dari Thailand ke Candi Borobudur dengan berjalan kaki sudah melewati Semarang.

Di Kota Lunpia ini, para biksu singgah di beberapa tempat unik, du luar klenteng dan vihara.

Beberapa lokasi yang sempat disinggahi adalah Queen City Mall, Masjid Agung Kauman Semarang, hingga Gubernuran Jateng, Nasmoco Gombel.

Selain itu mereka juga berkunjung ke Klenteng Tay Kak Sie, Vihara Mahabodh, hingga Vihara Watugong.

Baca juga: Semalam di Vihara Gunung Kalong Ungaran, Persinggahan Sunyi Biksu Thudong dan Doa Damai dari Bupati

Baca juga: Filosofi Barongsai yang Mengantar Para Biksu Thudong di Semarang

SINGGAH - Potret aktivitas para biksu Thudong saat berada di Klenteng Tay Kak Sie Semarang, Rabu (7/5/2025) untuk singgah sebelum melanjutkan perjalanan. / TRIBUNJATENG.COM, REZANDA AKBAR D.
SINGGAH - Potret aktivitas para biksu Thudong saat berada di Klenteng Tay Kak Sie Semarang, Rabu (7/5/2025) untuk singgah sebelum melanjutkan perjalanan. / TRIBUNJATENG.COM, REZANDA AKBAR D. (Tribunjateng/Rezanda Akbar D.)

Di Nasmoco Gombel 36 biksu Thudong itu singgah untuk beristirahat setelah melibas track menanjak.

Sekira pukul 12.45 WIB, rombongan biksu yang berasal dari Thailand, Malaysia, Kamboja, dan Amerika itu sampai di diler mobil Toyota tersebut.

Branch Manager Nasmoco Gombel, Rachmat Dwi Asnanto menyebut mempersilakan para biksu untuk beristirahat menikmati minuman dingin hingga beramah tamah dan berdoa bersama.

Sekitar pukul 13.13 WIB rombongan biksu mulai beranjak dan kembali berjalan kaki menuju Vihara Watu Gong untuk melakukan acara Puja dan Shanghadana.

“Kami juga mendukung toleransi beragama dan keharmonisan antarumat beragama di Kota Semarang, sekaligus menjadi momentum pentingnya semangat gotong royong serta keberagaman demi terwujudnya perdamaian,” jelas Rachmat.

Sedangkan Sekjen Walubi Jawa Tengah, Gunawan menambahkan para biksu dalam kondisi sehat dan siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju Candi Borobudur sebagai puncak peringatan Hari Waisak nasional.

“Ini merupakan rangkaian perjalanan spiritual yang dimulai dari Bangkok lanjut ke Jakarta menuju Candi Borobudur Magelang, sehingga bisa dikatakan para biksu ini adalah tamu negara, dan disela-sela aktivitasnya mereka mampir di beberapa daerah dan berbagi souvenir,” jelas Gunawan.

Setelah itu para biksu berkunjung ke Vihara Watugong, di sana para biksu berdoa.

"Mulai dari puja, pembacaan doa, pembacaan parita suci. Kemudian dilanjutkan dengan puja dana dan sangga dana, persembahan puja dan persembahan kepada anggota sangga," ucap Ketua Yayasan Buddha Gaya Vihara Watugong, Wirya Purwasamudra Wiharja, dikutip dari KOMPAS.com, Rabu (7/5/2025).

Lebih jelas Wirya mengatakan, persinggahan sementara biksu Thudong di Vihara Watugong menghabiskan waktu yang cukup singkat.

Mengingat, mereka harus segera menyelesaikan perjalanan menuju Candi Borobudur, Magelang, pada 10 Mei 2025 mendatang.

"Kami menyadari kalau mereka juga harus beristirahat, karena mungkin sudah lelah. Karena ini medan yang lebih menantang karena kalau saya lihat dari geografisnya kan Pantura, nah ini baru mulai naik," ujar Wirya.

Menurut Wirya, para biksu Thudong sangat memiliki semangat dan tekad yang luar biasa. Lantaran, mereka tetap melanjutkan perjalanan menuju Vihara Gunung Kalong, Ungaran, Kabupaten Semarang, meski hujan besar turun.

"Kita juga tidak menyangka, tadi di sini masih panas terik, tapi tidak lama kemudian hujan. Kita menjadi kaget, karena ternyata tanpa menunggu peralatan, atau menunggu setelah hujanpun, para biksu langsung jalan," kata Wirya.

Kendati demikian, Wirya berharap agar 36 biksu Thudong dari Thailand, Malaysia, Kamboja, dan Amerika selalu diberi kesehatan dan keselamatan hingga di perjalanan garis finish. Yaitu di Candi Borobudur, Magelang.

"Harapannya pasti sukses sampai ke tujuan. Karena kan ini sudah hampir finish, tinggal beberapa hari lagi sampai ke Borobudur. Semoga beliau masih diberikan kekuatan, kesehatan, dan diberikan semangat yang terus menyala-nyala karena memang tujuan utamanya adalah untuk ke guru-guru," tambahnya.

Sementara itu, salah satu pengunjung, Naqia Urbahdiani, mengaku, baru pertama kali menyaksikan langsung biksu Thudong singgah di Vihara Watugong. Dirinya sangat terkesan atas kehadiran biksu Thudong ke Kota Semarang.

"Kami tidak ikut berdialog, tapi kami ikut menyambut, dan sangat terkesan sekali karena mereka menyempatkan hadir di Vihara Watugong," ungkap mahasiswi UIN Walisongo Semarang itu. Menurut Naqia, ritual Thudong yang dilakukan oleh 36 biksu itu memliki banyak pelajaran yang bisa dipetik dan diteladani untuk kaum muda sepertinya.

"Thudong itu kan perjalanan ritual, ritual tertinggi. Kalau diibaratkan di agama Islam seperti haji. Jadi kita anak muda bisa meneladani untuk bisa melatih kesabaran, mental, dan bisa memperbaiki diri," pungkas Naqia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Lanjutkan Perjalanan ke Borobudur, 36 Biksu Thudong Singgah di Vihara Watugong Semarang"

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved