UKSW Salatiga
Merajut Harmoni dalam Bingkai Keberagaman: UKSW Gelar Halalbihalal Bertema Relasi Antar Iman
Campus Ministry Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menyelenggarakan Halalbihalal 2025, Jumat (09/05/2025) malam di Balairung Universitas.
“Idulfitri mengandung makna simbolik transformasi manusia, dari yang bergelimang dosa menjadi pribadi yang diperbaharui secara spiritual."
"Dalam budaya kita, ini diwujudkan lewat praktik bermaafan, baik dengan Tuhan melalui puasa maupun dengan sesama manusia lewat silaturahmi,” ujarnya.
Menyulam Relasi Kristen
Topik kuliah umum juga menyoroti pentingnya kajian relasi Kristen-Muslim dalam konteks global maupun nasional.
Dr. Sumanto menekankan bahwa relasi kedua komunitas ini adalah relasi yang paling banyak mewarnai sejarah peradaban dunia dan Indonesia, meskipun dinamikanya kerap mengalami pasang surut.
“Sayangnya, studi tentang relasi Kristen-Muslim masih minim dilakukan secara mendalam, padahal Indonesia sebagai negara dengan dua populasi besar agama ini memiliki pengalaman unik yang layak dijadikan rujukan internasional."
"UKSW sebagai kampus pluralis tentu memiliki tanggung jawab etis dan akademis dalam mengembangkan wacana ini,” tambahnya.
UKSW sendiri memiliki warisan panjang sebagai ruang akademik yang menjunjung tinggi inklusivitas.
Meskipun berakar dalam tradisi kekristenan, kampus ini terbuka bagi seluruh kelompok agama dan budaya, termasuk bagi kaum beragama lain, termasuk Muslim.
Pengalaman Spiritual dan Intelektual
Acara Halalbihalal dan kuliah umum ini juga meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta.
Justin Saudale, mahasiswa Magister Sosiologi Agama Fakultas Teologi UKSW, mengungkapkan bahwa acara ini memperkaya pemahamannya terhadap tradisi yang selama ini ia ketahui turun temurun.
“Biasanya saya hanya mengetahui tentang tradisi seperti ketupat dan sungkeman tanpa tahu maknanya."
"Tapi dalam acara ini saya bisa memahami secara lebih mendalam makna budaya dan teologis dari perayaan Lebaran,” ujar mahasiswa asal Kupang ini.
Sementara itu, Tabrani Tajuddin, mahasiswa dari Makassar dan alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, menyoroti pentingnya dimensi global dari relasi Islam-Kristen.
“Saya mendapatkan wawasan baru tentang dinamika relasi Kristen-Muslim di berbagai belahan dunia, tidak hanya di Indonesia."
"Ini mengingatkan kita bahwa dialog antaragama harus terus diperkuat untuk membangun harmoni yang lebih luas,” katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.