Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

4 Rumah Tertimbun Longsor, 2 Orang Tewas dan 2 dalam Pencarian

Senin (12/5/2025), bencana tanah longsor yang menimbun empat rumah warga di kawasan Gang Bulu Tangkis.

Kompas.com/Istimewa
LONGSOR: Hujan deras sejak Senin (12/5/2025) dini hari membawa petaka di kawasan Gang Bulu Tangkis, Jalan Belimau, RT 22, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara. Bencana tanah longsor menimbun empat rumah warga, satu di antaranya dihuni satu keluarga berisi tiga orang yang tengah berada di dalam rumah saat tanah mulai bergeser sekitar pukul 05.00 Wita. (KOMPAS.COM/DOK. BPBD SAMARINDA) 

Namun, keterbatasan jarak pandang, tanah yang terus bergerak, dan minimnya penerangan menjadi tantangan besar di lapangan.

Pencarian korban longsor Samarinda dihentikan

Kepala Pelaksana BPBD Samarinda, Suwarso, menyampaikan bahwa pencarian korban terpaksa dihentikan sementara pada pukul 18.00 Wita demi keselamatan petugas yang bekerja di lokasi rawan longsor susulan.

“Dua korban sudah kita temukan dalam kondisi meninggal dunia. Pertama ibunya, lalu anaknya. Saat ini sudah dibawa ke RS Abdul Wahab Sjahranie,” kata dia. Pencarian dua korban yang masih tertimbun akan dilanjutkan pada Selasa (13/5/2025) pukul 08.00 Wita.

Selain faktor keselamatan, lokasi bencana yang minim penerangan juga membuat kegiatan pencarian tidak efektif dilakukan di malam hari.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa curah hujan di Samarinda pada 12 Mei 2025 mencapai 153 mm, yang masuk dalam kategori sangat lebat.

Kawasan Lempake, yang memiliki kontur tanah lemah, kemiringan curam, serta minimnya vegetasi penahan tanah, dinilai rawan longsor susulan.

BPBD juga telah berkoordinasi dengan PLN dan pemuda karang taruna untuk memasang penerangan darurat di sekitar titik longsor, termasuk jalur evakuasi dan area pencarian korban.

Upaya ini bertujuan untuk membantu identifikasi area berbahaya dan lokasi kemungkinan korban tertimbun.

Suwarso menambahkan bahwa dua alat berat tambahan telah didatangkan, termasuk alat ekstrikasi dan rescue car, untuk mempercepat proses evakuasi keesokan harinya.

Sementara itu, dua korban selamat lainnya, Tajudin (45) dan Sarul (22), masih dalam penanganan medis akibat trauma dan shock berat.

Warga diimbau untuk tetap siaga dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda pergerakan tanah.

Kawasan Belimau, khususnya RT 22, dinyatakan masih berisiko tinggi terhadap longsor lanjutan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tragedi Longsor Samarinda, 4 Rumah Tertimbun, 2 Korban Tewas, 2 Masih Pencarian"

Baca juga: Sehari Ada 8 Longsor dan 1 Banjir di Kabupaten Semarang, Tersebar di 5 Desa

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved