Wonosobo Hebat

Runtuh Susulan Perparah Kerusakan Jembatan Sojokerto Wonosobo, Perbaikan Ditarget Selesai Awal Juni

TRIBUNJATENG/Imah Masitoh
PERBAIKAN JEMBATAN - Kondisi terkini jembatan Sojokerto, Wonosobo yang menghubungkan antara Kecamatan Selomerto menuju Kecamatan Leksono ditutup total usai terjadinya kerusakan. Pengerjaan terus dikebut dan ditargetkan selesai pada awal bulan Juni ini. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Warga sekitar jembatan Sojokerto terpaksa memutar arah setelah jembatan penghubung vital antara Kecamatan Selomerto dan Leksono ditutup total akibat kerusakan yang semakin parah.


Kerusakan jembatan Sojokerto diperparah usai terjadinya runtuh susulan akibat hujan deras beberapa waktu lalu saat masih dalam proses tahapan perbaikan.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Wonosobo, Nurudin Ardianto mengatakan perbaikan jembatan Sojokerto ditargetkan selesai pada awal Juni nanti.


"Target kami pengerjaan 2 bulan, waktu itu setelah Lebaran sekitar 1 April mulai pengerjaan maka perkiraannya di awal Juni kita sudah selesai," ucapnya saat diwawancarai tribunjateng.com, Kamis (15/5/2025).


Sebelumnya, jembatan Sojokerto dilaporkan warga setempat setelah adanya indikasi kerusakan retak pada selang waktu 10 hari menjelang Hari Raya Idulfitri lalu.
 
Usai mendapatkan laporan warga, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui DPUPR segera melakukan analisa kerusakan jembatan tersebut.


"Dari hasil analisa kita ternyata memang jembatan Sojokerto rusak karena usia," ungkapnya.


Dijelaskannya, jembatan Sojokerto dulunya dibangun dalam dua tahapan. Tahapan pembangunan abutmen jembatan pada sisi kanan dan kiri dilakukan pada tahun 1955. Sementara tahapan kedua yakni pembangunan badan jembatan dilakukan pada tahun 1990-an.


Kerusakan awal didapati terjadi pada area abutmen pada salah satu sisi jembatan yang mengalami keretakan akibat dimakan usia dan gerusan air sungai pada area pondasi jembatan.


"Di bawah jembatan itu mengalir Sungai Serayu kalau hujan itu aliran arusnya cukup deras," ungkapnya.


Akibatnya jembatan yang menjadi akses lalu lintas warga dari Kecamatan Selomerto menuju Kecamatan Leksono ataupun sebaliknya ditutup untuk keamanan.


Anggaran darurat senilai Rp 800 juta digelontorkan untuk perbaikan jembatan Sojokerto. Saat ini pengerjaan terus dikebut agar jembatan dapat dilalui kembali warga.


Kendala cuaca menjadi hambatan dalam proses penyelesaian perbaikan jembatan, namun dengan perencanaan yang telah dibuatnya diusahakan akan selesai tepat waktu.


"Kemarin-kemarin sempat hujan, banjir, dan batu-batu yang padahal sudah aman posisinya ikut hanyut. Mudahan-mudahan bisa selesai tepat waktu," harapnya.


Dengan ini masyarakat diimbau tidak melewati jembatan ini dan menggunakan jalur alternatif lainnya untuk sementara waktu hingga proses perbaikan selesai. (ima)