Berita Viral
Gara-gara Indomie, Perusahaan Merugi Lebih dari Rp 1 Miliar: Kongkalikong Karyawan Buat Judi Online
Indomie yang mestinya laris manis di pasaran, justru membawa kerugian bagi PT Indomarco Adi Prima
TRIBUNJATENG.COM - Indomie yang mestinya laris manis di pasaran, justru membawa kerugian bagi PT Indomarco Adi Prima di Nunukan, Kalimantan Utara.
Perusahaan awalnya curiga setelah tiga tahun merugi secara misterius.
Akhirnya sumbernya ditemukan, penggelapan terorganisir oleh para karyawannya sendiri, yang bahkan menggunakan hasil curian untuk berjudi online.
Aksi para pekerja gudang di Nunukan ini bahkan sudah dilakukan sejak 2022.
Baca juga: Harga Kelapa di Indonesia Jadi Mahal gara-gara Warga China Suka Minum Kopi Dicampur Santan
Mereka menyusun rencana penggelapan Indomie dengan rapi.
Yakni dengan menyembunyikan kardus kosong di balik stok utuh, dan menjual barang curian secara diam-diam.
Aksi penggelapan ini dilakukan oleh kepala gudang AH, sales JM, supir AT, hingga petugas bagian penyusunan barang/helper AG.
Akibat aksi mereka, perusahaan merugi lebih dari Rp1 miliar.
"Aksi penggelapan Indomie ini dilakukan para karyawan gudang sejak 2022," ujar Kasat Reskrim Polres Nunukan, Iptu Agustian Sura Pratama, dikutip dari Tribunjatim.com, Rabu (14/5/2025).
"Semua bermain di sana, mulai kepala gudangnya, supir, sales, helper, bahkan yang sudah resign memesan barang di gudang itu," imbuhnya.
Awalnya kekompakan para karyawan gudang dalam melakukan penggelapan barang berjalan mulus.
Sampai kemudian, perusahaan PT Indomarco Adi Prima di Kota Samarinda, menaruh curiga.
Karena keuntungan perusahaan selalu sama setiap tahun, sementara permintaan terus bertambah.
"Perusahaan cabang di Samarinda melakukan audit, dan mengecek stok barang. Awalnya mereka tidak menemukan kejanggalan, saking licinnya para pelaku," ujarnya lagi.
Saat audit stok barang dilakukan, para pelaku mengumpulkan kardus-kardus kosong Indomie di bagian tengah.
Mereka lalu menutupinya dengan lapisan kardus kardus Indomie yang berisi penuh di bagian pinggir.
Setelah auditor menemukan kelemahan dalam system administrasi keuangan, akhirnya para pekerja bagian gudang mengakui kejahatan mereka.
"Jadi mereka akhirnya mengaku. Mereka capek juga menutupi aksi mereka terus, mau sampai kapan. Dan saat kita interogasi juga mereka kooperatif," kata Agustian lagi.
Dari pengakuan para pelaku, setiap kali pengiriman, mereka akan menjual sebagian Indomie dengan harga murah.
Bahkan, mereka melayani pembelian Indomie secara eceran.
"Karena dijual murah, barang laku keras. Kalau misal harga normalnya satu kardus Rp170.000, mereka jual Rp120.000."
"Itu mereka jual 10 kardus sampai 20 kardus tapi sering," jelasnya.
Hasil penjualan, selain digunakan untuk kebutuhan harian mereka, juga digunakan untuk judi online.
"Jadi sudah tiga tahun aksi mereka tidak terbongkar. Asumsi kerugian yang ditimbulkan oleh mereka sekitar Rp1.098.241.721," katanya lagi.
Polisi juga masih melakukan penyelidikan, dan akan memanggil para eks karyawan yang resign, yang menjadi langganan mereka.
"Para pelaku sudah kita tahan, kita sangkakan Pasal 372 KUH Pidana Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1e KUH Pidana Jo Pasal 64 KUH Pidana," kata Agustian.(*)
"Kekayaan Bukan Soal Kemewahan" Miliarder Ungkap Alasan Tetap Bekerja Sebagai Petugas Kebersihan |
![]() |
---|
"Kita Anak Medan Siapa yang Terima?"Nasib Petugas Bandara Salah Bentak Petarung UFC Jeka Saragih |
![]() |
---|
Polisi Kena Prank? Pakar Keamanan Siber Sebut Pemuda Yang Ditangkap "Anak Punk" Bukan Bjorka Asli |
![]() |
---|
Ironi Kehidupan Eks Walkot Cirebon Nashrudin Aziz Punya Harta Rp 3 M, Anaknya Ditangkap Curi Sepatu |
![]() |
---|
Ketahuan Setelah Muntah, Penyebab Bule Viral Naik Pajero Seret Motor Sejauh 5 KM Terungkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.