Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

BREAKING NEWS: Driver Ojol Banyumas Raya Demo, Sistem Slot Dinilai Tak Manusiawi

Ratusan driver ojek online (ojol) dari berbagai aplikator seperti Gojek, Grab, ShopeeFood, Maxim

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
DEMO OJOL - Ratusan driver ojek online (ojol) dari berbagai aplikator yang tergabung dalam komunitas Banyumas Raya menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Purwokerto, Selasa (20/5/2025). Mereka menyampaikan beberapa tuntutan terutama soal sistem slot. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Ratusan driver ojek online (ojol) dari berbagai aplikator seperti Gojek, Grab, ShopeeFood, Maxim, dan InDriver yang tergabung dalam komunitas Banyumas Raya menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Purwokerto, Selasa (20/5/2025). 


Aksi ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang menyerukan perbaikan kemitraan dan keadilan tarif bagi para pengemudi.


Ratusan kendaraan roda dua dan roda empat dari wilayah Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap memadati depan kantor bupati. 


Mereka juga melakukan aksi offbid serentak sejak pukul 06.00 hingga 15.00 WIB, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada mitra pengemudi.


Keluhan paling dominan disuarakan adalah soal sistem slot dan tarif layanan yang dianggap merugikan.


Salah satu driver, Rani (37), menyebut sistem slot sebagai bentuk diskriminasi terselubung. 


"Kalau tidak ikut slot, kami tidak dapat order. 


Sementara yang ikut diprioritaskan. 


Padahal tarifnya sangat tidak manusiawi, hanya Rp5.000 sampai Rp6.000 untuk pengantaran makanan. Ini benar-benar menyiksa," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com.


Senada dengan Rani, penanggung jawab aksi, Arbi Rusmana, menilai sistem-sistem seperti slot dan beta telah menciptakan kesenjangan di antara para mitra. 


"Kami menuntut dihapusnya sistem slot dan beta, serta menolak program hemat berbayar yang justru semakin menekan penghasilan kami," tegas Arbi.


Secara nasional, ada empat tuntutan utama yang diusung para pengemudi ojol, yakni:


1. Kenaikan tarif layanan penumpang
2. Regulasi pengantaran makanan dan barang
3. Penetapan tarif bersih tanpa potongan sepihak (ASK)
4. Kehadiran regulasi Undang-Undang Transportasi Online


Arbi menyebut aksi 20 Mei ini sebagai Hari Kebangkitan Transportasi Online Indonesia. 


Ia menilai Kementerian Perhubungan selama ini abai terhadap nasib para pengemudi.


"Sejak 2018 hingga sekarang, regulasi tidak berpihak pada kami. 


Kemenhub tidur pulas. 


Tarif dan potongan ditentukan sepihak oleh aplikator tanpa pengawasan," katanya. 


Meski aksi dilakukan secara damai, para driver menyatakan tetap mengedepankan etika. 


"Kami tegur dengan santun jika ada rekan yang tidak ikut aksi. 


Ini demi perjuangan bersama," imbuhnya.


Sekda Banyumas, Agus Nur Hadie telah berkomunikasi dengan komisi 5 DPR RI.


"Saya ikut mendorong agar UU No. 2 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan direvisi. 


Kontradiktifnya hanya mengatur roda empat untuk angkutan, tp roda dua tidak boleh untuk angkutan umum. 


Padahal aplikator justru banyak angkutan roda dua," katanya. 


Pihaknya mengatakan akan membantu memfasilitasi perwakilan ojol ke pusat dan dipertemukan ke komisi 5. (jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved