Berita Semarang
Harga Sapi Di Bawah Rp 25 Juta Jadi Incaran Jelang Idul Adha di Semarang
Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan sapi di Kota Semarang kian menggeliat. Khususnya di bawah Rp 25 juta yang terus diburu.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan sapi di Kota Semarang kian menggeliat.
Sapi dengan harga di bawah Rp 25 juta menjadi incaran masyarakat, seperti di Kandang Berkah Beef Masjid Agung Semarang (MAS).
Pengelola Kandang Berkah Beef MAS, Zainal Arifin mengatakan, harga sapi di kandangnya dibanderol mulai Rp 20 juta.
Baca juga: Boyolali Gelar Kontes dan Expo Sapi, Soroti Peran Sentral Jateng dalam Ketahanan Ternak Nasional
Dari sisi harga, sapi yang paling diminati masyarakat adalah sapi dengan kisaran harga Rp 20 juta - Rp 25 juta.
"Masyarakat biasanya mencari harga Rp 20 juta, Rp 21 juta, Rp 22 juta, di bawah Rp 25 juta karen masyarakat biasanya iuran.
Ada yang iuran Rp 3 juta kali tujuh orang, ada yang Rp 3,5 juta kali tujuh orang, ada pula yang Rp 4,5 juta kali tujuh orang," urai Zainal, saat disambangi Tribun Jateng, di Kandang Berkah Beef MAS, Selasa (20/5/2025).
Sedangkan, sapi dengan harga yang cukup tinggi di atas Rp 25 juta, lanjut dia, diminati perusahaan ataupun orang yang berkurban pribadi.
Dari sisi jenis, Zainal menyebut, sapi paling diminati masyarakat untuk berkurban adalah sapi jenis penanakan ongole (PO) dan limosin.
"Peranakan ongole yangg keluar tanduknya. Limosin pun yg laku yang ada tanduk. Katanya gagah kalau dinaiki (di akhirat, red)," bebernya.
Di kandangnya, ada 45 sapi berbagai jenis antara lain limosin, simental, peranakan ongole jawa, dan sebagainya.
Sapi terbesar seberat 800 kilogram jenis limosin telah terjual dengan harga Rp 41,8 juta.
"Menjelang Idul Adha sudah banyak peminat. Dari 45 sapi, 70 persen terjual. Yang 30 persen yang harga mahal-mahal di atas 26,5jt," bebernya.
Diakuinya, harga sapi menjelang Hari Raya Idul Adha memang mengalami peningkatan.
Pada hari biasa, harga sapi dibanderol Rp 50 ribu per kilogram.
Sedangkan, momentum Idul Adha, harga sapi mengikuti sentimen pasar.
"Kita harus membedakan antara hari biasa dan kurban. Hari biasa setor ke jagal pakai kilo, timbang hidup, tapi idul kurban, kami menyesuaikan pasar," terangnya.
Lebih lanjut, Zainal mengatakan, penjualan sapi untuk Idul Adha sudah mulai sejak Desember 2024 lalu. Penjualan kian ramai mulai April lalu.
Rata-rata masyarakat membeli dan menitipkan kandang hingga mendekati Idul Adha.
Selama di kandang, pihaknya melakukan program penggemukan dengan pemberian jamu, konsentrat, dan camilan berupa jerami kering.
Pembeli tidak dibebani tambahan biaya selama program penggemukan. Selanjutnya, pihaknya akan melayani pengiriman secara gratis mulai H-3 Hari Raya Idul Adha.
Sistem pembayaran pembelian hewan kurban, masyarakat harus membayar down payment (DP) setidaknya 50 persen. Sisanya, dibayarkan saat sapi keluar dari kandang.
"Jadi, harga sudah termasuk perawatan. Rata-rata disini beli titip. Kemudian, kami akan kirim mulai H-3, tapi biasanya masyarakat mintanya H-1 biar nggak repot," terangnya.
Saat ini, ketersediaan sapi di kandangnya tinggal tersisa 30 persen. Namun demikian, dia memiliki kandang penampungan di Blora.
Hanya saja, situasi yang seringkali hujan menjadi kendala dirinya untuk membawa ke Semarang.
"Di Blora, kami ada sapi yang 800 kilogram, ada juga yang up to satu ton. Karena situasi hujan, kami belum berani bawa kesini," katanya.
Seorang pembeli, Kusminanto mengatakan, masih melakukan survei di beberapa kandang penjualan hewan kurban untuk pembelian kurban Pemerintah Kota Semarang. Rencananya, pemkot akan membeli lima ekor sapi untuk dibagikan ke masjid besar di Semarang.
Pihaknya sudah melalukan survei di Plamongansari, Salatiga, Blora, dan di Kadang Berkah Beef yang terletak di kawasan MAJT.
Baca juga: Kontes dan Expo Sapi, Penanda Jateng Jadi Lumbung Ternak Nasional
"Kami sudag survei, harganya mirip-mirip. Sapi limpsin 700 kg Rp 40 juta. Limosin yang 800 kg harga penawaran disini Rp 45 juta, yang 1 ton Rp 80 juta," urainya.
Kusminanto mengatakan, pemkot mencari sapi limosin dengan anggaran Rp 73 juta namun dipotong pajak. Transaksi juga harus dilakukan melalui e-katalog.
"Kalaupun harga lebih ringan, kalau tidak ditampilkan di e-katalog kita terbentur dengan ketenruan. Kami cari pembanding. Nggam bsa kita hanya satu tempat," ujarnya. (eyf)
Dekan FK Undip Tegaskan Tenaga Medis Hadir untuk Mengabdi kepada Masyarakat |
![]() |
---|
Ditarget Beroperasi Tahun Depan, Pemkot Siapkan Skema Konektivitas Heritage Semarang Lama |
![]() |
---|
Pasar Johar Sepi, Komisi B DPRD Kota Semarang Dorong Digitalisasi dan Integrasi Wisata Kota Lama |
![]() |
---|
Kota Semarang Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Senin 22 September 2025 |
![]() |
---|
FIB Undip Perkuat Kolaborasi Jepang: Internship Mahasiswa dan Langkah Menuju 500 Besar Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.