Youtuber Alif Rizky Diduga Tipu 13 Korban hingga Rp119 Juta dengan Modus Berobat Ibu Sakit

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL -- Kasus dugaan penipuan oleh Youtuber Alif Rizky, atau yang dikenal sebagai Mas Paijo, mengejutkan publik, khususnya warga Tegal dan para pengikutnya di media sosial.

Alif yang dikenal lewat konten musik dan gaya khas berbatik dengan blangkon, kini dituduh menipu 13 orang dengan total kerugian mencapai Rp119 juta.

Kabar ini pertama kali mencuat lewat unggahan akun Instagram @fuadbakh23 pada Selasa (8/4/2025).

Dalam unggahannya, Alif dituding menjalankan modus pinjam uang dengan alasan untuk berobat ibunya yang sakit parah.

Tak hanya itu, ia juga disebut-sebut menggadaikan akun media sosial Instagram dan TikTok miliknya demi mendapatkan pinjaman.

Namun, kenyataannya justru mengecewakan. Para korban merasa dibohongi setelah menyadari tak ada itikad baik dari Alif untuk mengembalikan uang.

“Ternyata Paijonya yang parah,” tulis @fuadbakh23, menyindir kelakuan sang konten kreator.

Mediasi Gagal, Pelaku Blokir Korban

Sebanyak 13 korban, yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari pengusaha hingga selebgram, membentuk grup WhatsApp untuk menghimpun bukti dan melakukan mediasi.

Namun sayangnya, Alif justru memilih kabur dari tanggung jawab. Ia memblokir kontak para korban dan menghilang dari dunia maya, meski sempat aktif hingga Februari 2025.

“Sudah setahun lebih, belum ada itikad baik. Malah semua akun sosial medianya memblokir korban,” lanjut Fuad.

Akun YouTube Dijual, Reputasi Runtuh

Alif Rizky pernah menjadi member boyband S4 yang berbasis di Korea Selatan.

Ia juga memiliki lebih dari 914 ribu pengikut di Instagram, menjadikannya figur yang cukup berpengaruh.

Namun kini, akun YouTube miliknya sudah dijual, diduga sebagai bagian dari upaya menghindari tanggung jawab atas utang yang menumpuk dari hasil penipuan.

Menariknya, dalam unggahan terakhirnya pada 12 Februari 2025, Alif sempat mengunggah video cover lagu berjudul Bunga Maaf, dengan lirik yang diganti menjadi “bayar utang”, seolah menyadari tekanan dari publik dan korban.

Kasus ini kembali menunjukkan bahwa penipuan dengan modus empati seperti "ibu sakit" masih menjadi senjata ampuh para pelaku kejahatan. 

Terlebih, jika pelaku adalah figur publik yang dikenal luas dan memiliki citra positif.

Publik diimbau untuk selalu berhati-hati dan kritis terhadap ajakan pinjaman uang, bahkan jika datang dari orang yang terkenal atau dipercaya. Perlu dilakukan verifikasi fakta dan dokumen pendukung sebelum memberikan bantuan finansial.

Kasus Alif Rizky alias Mas Paijo membuka mata banyak pihak bahwa figur publik pun bisa menyalahgunakan kepercayaan demi keuntungan pribadi.

 Semoga para korban mendapatkan keadilan, dan masyarakat semakin cerdas dalam menghadapi berbagai modus penipuan, terutama yang mengandalkan permainan emosi dan simpati.(*)