Profil dan Karier Letjen TNI Djaka Budi Utama eks Tim Mawar, Segini Jumlah Harta Kekayaan dari LHKPN
Profil dan Karier Letjen TNI Djaka Budi Utama eks Tim Mawar, Segini Jumlah Harta Kekayaan dari LHKPN
Penulis: non | Editor: galih permadi
Profil dan Karier Letjen TNI Djaka Budi Utama eks Tim Mawar, Segini Jumlah Harta Kekayaan dari LHKPN
TRIBUNJATENG.COM - Nama Letjen TNI Djaka Budi Utama tengah menjadi sorotan, pasalnya ia disebut-sebut bakal menggantikan Askolani, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Informasi tersebut mencuat setelah pernyataan Bimo Wijayanto, Sekretaris Deputi bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Ia menyebut dirinya bersama Letjen Djaka mendapat mandat langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk bergabung dengan Kementerian Keuangan.
"Hari ini saya dengan Pak Letjen Djaka Budi Utama dipanggil oleh Bapak Presiden.
Saya diberikan mandat nanti sesuai dengan arahan Menteri Keuangan, akan bergabung dengan Kementerian Keuangan, begitu juga dengan Letjen Djaka," kata Bimo di Istana Kepresidenan, Jakarta, melansir Kompas.com, Selasa (20/5/2025).
Bimo tak menyebut secara eksplisit jabatan yang akan diisi oleh dirinya dan Djaka.
Namun kuat dugaan Bimo akan menggantikan Suryo Utomo sebagai Direktur Jenderal Pajak, sedangkan Djaka diplot memimpin Ditjen Bea dan Cukai.
Namun, selama ini Djaka belum pernah bekerja di sektor keuangan, sehingga jika dia benar diangkat menjadi Dirjen Bea dan Cukai Kemenkeu, maka ini menjadi pengalaman pertamanya berkecimpung di sektor keuangan.
Diketahui Djaka masih aktif sebagai perwira tinggi TNI Angkatan Darat.
Saat ini ia juga masih menjadi Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) sejak Oktober 2024.
Eks Tim Mawar
Djaka merupakan perwira TNI Angkatan Darat dan jebolan Akademi Militer Magelang pada 1990.
Djaka pernah menduduki jabatan sipil maupun militer.
Pengalaman karier Djaka di bidang kemiliteran sudah cukup panjang sejak 1997.
Kala itu, Djaka bergabung sebagai Anggota Tim Mawar.
Tim Mawar diisi Komandan Mayor Bambang Kristiono, Wakil Komandan Kapten Fauzani, dan Pa Intel Tim Kapten Nugroho.
Tim ini kemudian dibagi dalam dua unit.
Unit I dipimpin Kapten Dadang dengan wakilnya, Kapten Untung Budi Harto, dan anggota Serka Sunaryo dan Sertu Sukadi.
Sementara Unit II dikomandoi Kapten Yulius Selvanus dengan wakilnya, Kapten Djaka Budi Utama, dan anggota Kapten Fauka dan Serka Sigit.
Dalam operasi yang dilakukan Tim Mawar 27 tahun yang lalu, setidaknya ada 23 orang yang diduga menjadi korban dalam operasi ini.
Sebanyak 13 di antaranya sampai hari ini tak diketahui nasib dan keberadaannya.
Operasi penculikan ini akhirnya membawa 11 anggota Tim Mawar ke pengadilan militer atau Mahmilti II pada April 1999.
Hasilnya, pengadilan menjatuhi hukuman pada Yulius dan Dadang.
Hukuman juga diberikan pada Wakil Komandan Tim Mawar, Kapten Inf Fausani Syahrial (FS) Multhazar, Kapten Inf Nugroho Sulistiyo Budi, Kapten Inf Yulius Selvanus dan Kapten Inf Untung Budi Harto.
Masing-masing mendapat hukuman 20 bulan penjara dan dipecat sebagai anggota TNI.
Namun Yulius selamat dari pemecatannya sebagai TNI usai mengajukan banding atas vonis Mahmilti II.
Begitu juga 6 prajurit lainnya dihukum penjara, tetapi tidak dikenai sanksi pemecatan sebagai anggota TNI.
Mereka yakni Kapten Inf Dadang Hendra Yuda, Kapten Inf Djaka Budi Utama, dan Kapten Inf Fauka Noor Farid dengan masing-masing hukuman bui 1 tahun 4 bulan.
Profil Letjen TNI Djaka Budi Utama
Nama Lengkap: Letjen TNI Djaka Budi Utama, S.Sos.
Tempat & Tanggal Lahir: Jakarta, 9 November 1967
Kesatuan: Infanteri (Kopassus) – TNI Angkatan Darat
Pendidikan Militer: Akademi Militer (Akmil) 1990
Jabatan Terakhir: Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN)
Jabatan Baru (Mei 2025): Dirjen Bea dan Cukai (menunggu penetapan resmi)
Riwayat Karier
Pasukan Khusus (Kopassus): Pernah tergabung dalam Tim Mawar, unit yang aktif pada akhir 1990-an.
Komandan Batalyon 22 Grup 2/Kopassus: Jabatan lapangan strategis di kesatuan elite TNI AD.
Danrem 173/Praja Vira Braja: Komando Resort Militer di Papua yang penting secara teritorial.
Paban di Staf Intelijen TNI AD dan Mabes TNI: Terlibat dalam pengelolaan intelijen strategis nasional.
Asisten Intelijen Panglima TNI (Asintel Panglima TNI): Jabatan penting dalam perencanaan dan koordinasi intelijen lintas matra (TNI AD, AL, AU).
Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (Juni–Oktober 2024): Bertugas mengawasi dan mengaudit pelaksanaan kebijakan pertahanan nasional.
Sekretaris Utama BIN (Sejak Oktober 2024): Mendampingi Kepala BIN dalam operasional intelijen negara.
Dirjen Bea dan Cukai (Mei 2025): Menggantikan Askolani. Ditugaskan langsung oleh Presiden untuk mereformasi sistem kepabeanan.
Harta Kekayaan
Mengutip laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) Djaka melaporkan total hartanya sebanyak lima kali.
Djaka pertama kali menyerahkan LHKPN sebagai Waaspam Kasad dengan jumlah Rp 726.459.329 pada 2018.
Kemudian, Djaka kembali menginformasikan harta kekayaannya kepada KPK sebagai Kasdam XII/Tanjungpura, yaitu sebesar Rp 1.082.797.578 pada 2020.
Pada 2022 sebagai Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenkopolhukam, Djaka melaporkan hartanya sebanyak dua kali.
Yakni Rp 889.765.590 pada 2021 dan Rp 855.348.605 pada 2022.
Dalam LHKPN-nya, Djaka mengakui kepemilikan atas dua bidang tanah dan/atau bangunan yang diklaim dari hasil sendiri.
Aset-aset properti seluas 382-2.330 meter persegi tersebut berada di Kota Tangerang dan Bogor.
Selain itu, Djaka hanya mempunyai satu unit kendaraan bermotor roda empat yang juga diklaim berasal dari hasil sendiri.
Alat transportasinya berupa Toyota Innova (2021) senilai Rp 256 juta.
Rincian LHKPN Letjen TNI Djaka Budi Utama
Tanah dan bangunan: Rp 3.588.760.000.
Alat transportasi dan mesin: Rp 256.000.000.
Harta bergerak lainnya: -
Surat berharga: -
Kas dan setara kas: Rp 769.374.767.
Harta lainnya: Rp 347.200.000.
Utang: Rp 258.000.000.
(*)
tribunjateng.com
djaka budi utama
dirjen bea cukai baru
djaka budi utama bea cukai
djaka budi utama tim mawar
tim mawar
profil djaka budi utama
Nasib PSSI Usai Erick Thohir Jabat Menpora, Singgung FIFA Penentunya |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Karambol 3 Mobil di Jepara, Bermula Sari Serobot Jalan |
![]() |
---|
Awkarin Pindah ke Australia, Ingin Mulai Lembaran Baru: Hidup di Jakarta Bikin Gue Capek |
![]() |
---|
Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Bagaimana Posisinya di PSSI? |
![]() |
---|
UPDATE Perbaikan Jembatan Dekat Pasar Kemantran Tegal, Rampung Oktober 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.