Wonosobo Hebat

Menjelang Iduladha, Dispaperkan Wonosobo Intensifkan Pengawasan Hewan Ternak

Tribun Jateng/Imah Masitoh
PERSIAPAN IDULADHA - Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Heri Prasetya mengatakan jelang Hari Raya Iduladha pihaknya mengintensifkan pengawasan hewan ternak di pasar hewan. Hingga saat ini tercatat semua hewan yang masuk di pasar hewan Wonosobo dalam keadaan sehat. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Menjelang Hari Raya Iduladha, Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo intensifkan pengawasan hewan ternak di pasar hewan. 

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Heri Prasetya mengungkapkan pemantauan terhadap lalu lintas hewan ternak, khususnya sapi, kambing, dan domba ini untuk mencegah penyebaran penyakit hewan menular.

Heri menyebut hasil pemantauan hingga saat ini belum ditemukan gejala penyakit menular pada hewan di sejumlah pasar hewan di Kabupaten Wonosobo.

Baca juga: Sapi Jenis Simmental Asal Jepara Jadi Pilihan Presiden Prabowo Saat Idul Adha 2025

"Petugas kami rutin melakukan pemantauan. Pada pasaran Senin lalu, meski pasar agak sepi karena bersamaan dengan pasaran Banjarnegara kami tetap mendata ada 5 ekor sapi, 200 domba, dan 80 kambing masuk pasar. Alhamdulillah, semuanya sehat tanpa gejala PMK," ujarnya saat dihubungi tribunjateng.com, Minggu (25/5/2025).

Dispaperkan Kabupaten Wonosobo juga telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh petugas teknis peternakan di wilayahnya menjelang Hari Raya Iduladha. 

Meskipun hanya memiliki delapan petugas untuk menangani di 15 kecamatan, mereka diminta untuk tetap aktif memantau kesiapan hewan kurban di masyarakat.

Pihaknya akan mengambil sampel dari beberapa lokasi untuk pemeriksaan kesehatan hewan kurban. 

Selain itu, pendataan jumlah hewan yang dikurbankan di seluruh kabupaten juga dilakukan. Data tahun sebelumnya digunakan sebagai acuan untuk tahun ini. 

Heri mengatakan pada tahun lalu, tercatat ada sebanyak 3.162 ekor sapi, 8.576 ekor kambing, dan 5.792 ekor domba dikurbankan oleh masyarakat di Kabupaten Wonosobo.

"Saya kira tahun ini tidak jauh beda dari jumlah ini. Kalau ada kenaikan ataupun turun saya kira tidak begitu signifikan," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, disampaikan pula perkembangan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Wonosobo.

Baca juga: Keistimewaan Sapi Bawor dari Banyumas yang Dibeli Presiden Prabowo untuk Kurban, Berapa Harganya?

Heri mengatakan, sejak awal tahun lalu hingga saat ini tercatat ada sebanyak 227 kasus PMK di Kabupaten Wonosobo. Namun, saat ini sebagian besar hewan telah sembuh dan hanya tersisa 12 ekor yang belum dilaporkan sembuh.

Sebagai langkah antisipatif, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengirimkan 1.825 dosis vaksin PMK ke Kabupaten Wonosobo, yang diterima dalam tiga tahap. Hingga saat ini, sebanyak 1.322 dosis telah berhasil diaplikasikan. 

"Kita sampaikan bahwa masyarakat yang membutuhkan vaksinasi untuk hewan ternaknya masih dapat dilayani karena stok vaksin masih tersedia," pungkasnya. (ima)