Sedekah Laut Tambaklorok Semarang: Nelayan Melarung Kepala Kerbau dan Sesaji ke Laut

"Melaut pun jadi aneh rasanya.” ujarnya.

Baca juga: M. Zidane Juara Umum Putaran Perdana Trial Game Dirt 2025 di Semarang

Baca juga: PBH PERADI Semarang Periode 2025-2028 Terbentuk, Kemenkum Jateng Harap Kolaborasi Meningkat

Meski cuaca cukup panas, bangkrak yang hendak diarak diangkat ke perahu. 

Di situ juga disediakan perahu-perahu lainnya untuk wisatawan ataupun menumpang ke perahu milik nelayan.

Bersama perahu-perahu kecil milik nelayan setempat, puluhan kapal iring-iringan untuk mengantar ke laut lepas.

Selain bagi para nelayan, tradisi ini menjadi magnet bagi wisatawan yang datang.

Seperti Maemunah warga Ungaran Kabupaten Semarang, tertarik untuk mengikuti prosesi sedekah laut dan bumi.

"Kalau di sana (Ungaran) hanya ada sedekah bumi."

"Saya penasaran datang ke sini bersama suami."

"Datang naik motor untuk ikut," ujar Maemunah.

Hal ini juga menjadi pengalaman baru bagi Maemunah karena kali pertamanya untuk ikut ngelarung dan menaiki kapal.

"Ini ingin ikut naik kapal buat ke tengah laut, saya penasaran seperti apa di sana."

"Jadi pengalaman baru juga buat saya," jelasnya.

Saat waktunya tiba, bangkrak itu dilarungkan.

Ombak perlahan menjauhkan bangkrak dari dermaga, seolah membawa doa-doa yang menyertainya.

Bagi warga Tambaklorok, laut bukan hanya sumber penghidupan.