Semarang
Kunjungi Kampus di Semarang, Wamensos Tunjukkan Prototipe Sekolah Rakyat
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengunjungi Universitas PGRI Semarang (Upgris), Selasa (27/5/2025)
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengunjungi Universitas PGRI Semarang (Upgris), Selasa (27/5/2025)
Kedatangan Wamensos untuk menyosialisasikan Sekolah Rakyat serta rencana pembangunan sekolah gratis gagasan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Pada acara itu, Wamensos turut menunjukkan prototipe Sekolah Rakyat kepada ratusan mahasiswa yang hadir di Balairung Upgris.
"Jadi ada kelas, asrama, dapur, tempat makan, lab, tempat ibadah, lapangan, dan juga ada tempat untuk vokasi baik peternakan, peternaian, perikanan dan lain-lain," kata Agus Jabo di sela kegiatan.
Agus Jabo menyebutkan, Sekolah Rakyat secara nasional ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026 bulan Juli mendatang, di mana ada sebanyak 65 sekolah yang akan dibuka.
Setiap sekolah ditargetkan bisa menampung sebanyak 1.000 siswa baik dari tingkat SD, SMP, dan SMA.
Dia menyebut, lahan yang dibutuhkan untuk membangun sarana-prasarana di sekolah sekitar 8,5 hektar.
"Bulan Juli ada sekitar 65 (sekolah) yang kita siapkan. Tetapi kan perintah Presiden, 100 ya.
Nanti yang 35 akan menyusul, tetapi kita usahakan buka di tahun ini juga," sebutnya.
Di Jawa Tengah, lanjutnya di antaranya akan dibuka di Pati, Magelang, Solo, Temanggung, dan Purwokerto.
"Jadi kita juga masih menunggu usulan-usulan dari bupati, dari wali kota, maupun dari gubernur yang sudah punya bangunan supaya bisa ikut buka di tahun ini," ungkapnya.
Sementara itu, Wamensos menambahkan, saat ini mereka sedang melakukan asesmen untuk menentukan kebutuhan guru di setiap kota, termasuk apakah mereka akan direkrut sebagai P3K, PPG, atau ASN.
"Jadi Kemensos bersama Dikdasmen, juga kerja sama dengan Pemda ya, karena guru-guru nanti di mana sekolah itu kita bangun, gurunya juga harus berasal dari tempat itu. Muridnya berasal dari tempat itu, gurunya berasal dari tempat itu.
Misalkan Kota Semarang, sekolah rakyat di Kota Semarang, muridnya harus dari Kota Semarang dan gurunya juga dari Kota Semarang. Nah, ini sedang di asesmen oleh Dikdasmen karena mereka yang melakukan perekrutan," tambahnya. (idy)
Serunya Liga Sepak Bola RT/RW di Kota Semarang, Ada 1600 Peserta |
![]() |
---|
Harga Sewa Lapangan Mini Soccer di Semarang, Ada yang Jadi Satu Dengan Mall |
![]() |
---|
Menengok Pesisir Tambakrejo Semarang, Tetap Bangkit Mandiri di Tengah Hantaman Rob |
![]() |
---|
Catat Stok Beras Capai 32 Ribu Ton, Dishanpan Semarang: Ketersediaan Cukup |
![]() |
---|
Inflasi Pangan Tercatat Turun, Wali Kota Semarang Sebut Keberhasilan Intervensi Harga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.