Berita Demak
Rob di Pesisir Semarang-Demak Diprediksi hingga Juli 2025, Jalanan Licin Makan Korban di Sayung
Banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah diprediksi masih akan berlangsung hingga Juli 2025, menurut analisis terbaru
Penulis: faisal affan | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah diprediksi masih akan berlangsung hingga Juli 2025, menurut analisis terbaru dari Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang.
"Prediksi ini didasarkan pada pola tahunan serta adanya anomali cuaca seperti hujan deras yang terus terjadi hingga Mei-Juli," ucap Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Wahyu Sri Mulyani, Senin (2/6/2025)
Berdasarkan data resmi yang dirilis pada Senin, 2 Juni 2025, puncak pasang air laut terjadi antara pukul 12.00 hingga 15.00 WIB, dengan ketinggian mencapai 1,1 meter di atas permukaan rata-rata laut (mean sea level).
Air pasang mulai surut di bawah permukaan laut baru sekitar pukul 19.00 hingga 23.00 WIB.
Menurut Sri potensi banjir rob diperkirakan akan terjadi pada periode 1-5 Juni 2025, 13-20 Juni 2025, dan 26-30 Juni 2025 di waktu siang hingga sore hari untuk wilayah pesisir Semarang dan Demak.
"Harap selalu update informasi cuaca dan peringatan dini dari bmkg sebelum beraktivitas, untuk prakiraan pasang surut harian dan peringatan dini banjir rob dapat dipantau di media sosial kami @maritimsemaran," jawabnya.
Banjir rob yang tak kunjung surut di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, menyebabkan kondisi jalanan makin memprihatinkan.
Jalan yang tergenang selama berbulan-bulan kini dipenuhi lumut licin, menyebabkan banyak pengendara motor tergelincir.
Salah satu video yang viral di media sosial memperlihatkan pengendara motor jatuh tepat saat seorang relawan tengah melaporkan kondisi di lokasi.
Dalam video lainnya, seorang ibu dan anak terlihat terpeleset dan basah kuyup di Desa Sidorejo, Kecamatan Sayung.
Menurut Zanari, relawan yang aktif di wilayah tersebut, sudah lebih dari 50 pengendara motor terjatuh di jalan yang licin tersebut.
“Jalannya berlumut sehingga banyak pengendara berjatuhan. Kami bersama warga semampu kami menyikat jalan agar tidak memakan korban lebih banyak,” kata Zanari, Senin (2/6/2025).
Meski tidak ada korban jiwa, namun banyak pengendara yang kehilangan barang-barangnya seperti telepon genggam dan dompet saat tercebur ke air.
Kondisi jalanan berlumpur dan tergenang air laut ini bukan hanya terjadi di satu titik, namun hampir merata di berbagai lokasi pesisir Sayung, yang telah terendam rob selama 3 hingga 6 bulan terakhir.
Warga mendesak pemerintah untuk segera melakukan penanganan jangka pendek dan panjang, mengingat banjir rob terjadi setiap tahun dengan intensitas dan dampak yang semakin parah.
“Kami ingin pemerintah turun langsung, bukan hanya meninjau, tapi juga membawa solusi. Jalan kami tenggelam, rumah kami basah, sampai kapan?” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.(afn)
Dua Remaja Asal Jepara Tewas Tersengat Jebakan Tikus di Sawah Demak |
![]() |
---|
Normalisasi Sungai Wulan Makan Korban, Polres Imbau Pengguna Jalan Raya Demak-Mijen Waspada |
![]() |
---|
Marak Kasus Bullying di Sekolah, Polres Demak Gelar Sosialisasi Anti-Bullying di MI Muslimat NU |
![]() |
---|
20 Wajib Pajak Demak Dapat Penghargaan dari KPP Pratama: Meningkatkan Hubungan Saling Percaya |
![]() |
---|
Guru SD Demak Mendapat Pelatihan Inovasi Pengajaran Matematika, Eistianah: Tidak Boleh Kita Abaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.