Wonosobo Hebat
DPRD Minta Kolaborasi Antar Pihak untuk Perluas Jangkauan MBG di Wonosobo
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Tidak hanya terpusat di kota, program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Wonosobo kini sudah mulai menjangkau sejumlah wilayah di Wonosobo.
Ketua Komisi D DPRD Wonosobo, Suwondo Yudhistiro mendorong perbanyak jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang buka untuk menjangkau seluruh siswa di Wonosobo.
"Beberapa waktu lalu kita sudah memantau juga di SPPG Unit Sidandang Wadaslintang, ini merupakan langkah awal yang baik dalam menyukseskan program MBG," ujarnya, Rabu (4/6/2025).
Ia berharap ke depan program MBG bisa mencakup pelayanan bagi seluruh siswa di Kabupaten Wonosobo, termasuk juga ibu hamil, lansia, dan kelompok rentan lainnya, sesuai dengan target program pemerintah.
Menurutnya saat ini masih sangat diperlukan pendirian dapur-dapur umum lainnya di Wonosobo untuk dapat menjangkau bagi masyarakat.
Dari hasil pantauan di SPPG Unit Sidandang ia menyebut dengan jumlah siswa di wilayah Wadaslintang yang diperkirakan mencapai sekitar 12 ribu orang, keberadaan satu dapur umum saja belum cukup.
Ia berharap akan muncul kolaborasi antar pihak lain untuk mendukung program MBG di Kabupaten Wonosobo.
“Di sinilah pentingnya skema kerja sama. Barangkali bisa melalui kolaborasi beberapa pihak dengan sistem perjanjian yang jelas, baik dari sisi modal maupun pengelolaan. Mendirikan lembaga bersama bisa menjadi salah satu solusi yang relevan,” tandasnya.
Sementara itu menurut Asisten Lapangan SPPG Unit Sidandang Wadaslintang, Krisna Ardisunu, mengatakan program ini sudah berjalan hampir dua bulan di Wadaslintang.
SPPG Unit Sidandang saat ini menyuplai makanan ke 15 sekolah di Kecamatan Wadaslintang dengan jumlah porsi sementara sebanyak 3.570.
Sasaran penerima mencakup seluruh jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA di wilayah ini.
Selain menyasar pelajar, SPPG Unit Sidandang juga akan menambahkan sekitar 300 porsi untuk ibu hamil dan balita.
Target ke depan, khususnya untuk tahun ajaran baru, jumlah porsi akan ditingkatkan menjadi 3.800 sampai 4.000.
“Untuk tahun ajaran baru nanti, kita targetkan meningkat menjadi sekitar 3.800 sampai 4.000 porsi, dengan tambahan beberapa sekolah lagi,” ucap Krisna.
Dalam pelaksanaannya, pengiriman makanan dilakukan secara bertahap. Jenjang SD, kloter pertama dikirim pukul 07.00, kloter kedua dikirim pukul 08.30. Sedangkan kloter ketiga dikirim pukul 11.00 untuk jenjang SMP dan SMA.
“Kita punya sistem kontrol. Setiap kloter pengiriman kita sisihkan satu sampel makanan untuk dicicipin. Jadi, bisa kita pantau kualitasnya apakah masih layak atau tidak,” kata Krisna.
Selain itu, sebagai bentuk pertanggungjawaban, ahli gizi menyimpan satu porsi makanan setiap harinya di chiller khusus selama satu minggu.
Hal ini bertujuan untuk kebutuhan pengujian laboratorium jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. (ima)