Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Surprise Ulang Tahun Berujung Duka, Detik-detik Kepala BPKAD Pegaf Yunus Ariwei Ditemukan Meninggal

Yunus Ariwei, Kepala BPKAD Pegaf, ditemukan meninggal jelang ulang tahunnya. Istri dan anak temukan jenazah.

|
Editor: Awaliyah P
KOLASE/TIKTOK
KEPALA BPKAD MENINGGAL - Detik-detik Kepala BPKAD Pegaf Yunus Ariwei Ditemukan Meninggal saat akan diberi surprise ulang tahun oleh istri. 

Niat Kejutkan Ulang Tahun, Detik-detik Kepala BPKAD Pegaf Yunus Ariwei Ditemukan Meninggal di Rumah

TRIBUNJATENG.COMSuasana duka menyelimuti keluarga besar Yunus Ariwei, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat.

Niat sang istri dan anak untuk memberikan kejutan ulang tahun berubah menjadi peristiwa yang memilukan.

Yunus Ariwei SH ditemukan telah meninggal dunia di kediamannya pada Kamis dini hari, 5 Juni 2025.

Baca juga: Dugaan Femisida dalam Kasus Perempuan Meninggal Dunia di Hotel Citra Dream Semarang

Sang istri datang ke kamar tidur bersama anaknya.

Mereka ingin memberikan kejutan ulang tahun untuk Yunus yang berulang tahun pada 6 Juni 2025.

Dalam rekaman video, terlihat sang istri membawa kue ulang tahun lengkap dengan lilin yang menyala.

Seorang gadis diduga anak dari Yunus merekam momen bahagia tersebut.

Keduanya masuk ke kamar dengan perlahan dan penuh harap.

Mereka hendak membangunkan Yunus yang sedang tidur.

Namun, ketika sang istri memanggil dan menggoyangkan tubuhnya, Yunus tidak kunjung bangun.

Kue ulang tahun yang sudah disiapkan lalu diletakkan di nakas samping tempat tidur.

Setelah beberapa kali mencoba membangunkan, sang istri mulai panik.

Ia menyadari ada sesuatu yang tidak beres.

Yunus ternyata sudah tidak bernyawa.

Kabar duka ini menyebar cepat di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak.

Banyak yang tak percaya bahwa sosok yang dikenal baik hati dan ramah ini telah pergi untuk selamanya.

Yunus Ariwei dikenal sebagai pejabat yang rendah hati dan mudah bergaul.

Ia menjabat sebagai Kepala BPKAD Kabupaten Pegaf sejak 29 Juli 2019.

Dedikasinya dalam pengelolaan keuangan daerah sangat dihargai oleh banyak pihak.

Jenazah almarhum disemayamkan di Rumah Duka Brawijaya, Manokwari.

Seluruh kerabat, keluarga, hingga masyarakat Kabupaten Pegunungan Arfak datang memberikan penghormatan terakhir.

Doa dan ucapan belasungkawa terus mengalir dari berbagai kalangan.

Hingga kini belum ada keterangan resmi penyebab meninggalnya Yunus Ariwei

Sementara itu, kasus lain seorang ibu ditemukan tewas di samping bayinya yang masih berusia 10 hari, Sabtu (7/6/2025).

Terungkap, ibu itu tewas karena dibacok oleh suaminya dengan parang sepanjang 60 cm.

Pelaku sudah ditangkap polisi, lalu apa yang membuat ia tega mengeksekusi istri di depan bayi 10 hari?

Baca juga: Dilan Janiyar Syok, Mantan Suami Trader dan Peternak Tapi Nafkah Anak Cuma Rp 1 Juta: Jahat Banget!

Baca juga: Tampang R Selingkuhan Wadison Pasaribu, Tega Rekayasa Pembunuhan Istri: Tak Ingin Bersama Lagi

Korban adalah wanita berinisial SRI (28), warga Desa Marada, Kecamatan Huu, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

 Korban diduga dibunuh oleh suaminya sendiri, SYA (30), yang tega membacok korban.

Tragisnya, jasad korban ditemukan tergeletak di lantai rumah, di samping bayi berusia 10 hari yang baru saja dilahirkannya.

“Peristiwa memilukan itu terjadi Sabtu dini hari tadi,” kata Kasi Humas Polres Dompu, AKP Zuharis seperti dikutip dari Kompas.com.

Zuharis menjelaskan, kasus pembunuhan ini terungkap setelah salah satu anak korban mendatangi neneknya sekitar pukul 07.00 WITA untuk melaporkan kondisi sang ibu.

Anak tersebut mengabarkan bahwa ibunya tergeletak di lantai dalam kondisi bersimbah darah.

Mengetahui kabar tersebut, sang nenek segera bergegas ke rumah korban.

Setibanya di lokasi, ia mendapati tubuh SRI sudah tidak bernyawa.

“Sang nenek yang segera memeriksa ke rumah korban, menemukan tubuh SRI sudah tidak bernyawa,” ujar Zuharis.

Setelah melakukan aksi keji tersebut, pelaku langsung melarikan diri ke rumah orangtuanya di Dusun Wera, Desa Lepadi, Kecamatan Pajo.

Keberadaan pelaku akhirnya berhasil diketahui pihak kepolisian.

Saat hendak ditangkap, keluarga pelaku sempat menolak kehadiran polisi.

Meski begitu, setelah dilakukan pendekatan persuasif, polisi akhirnya berhasil menangkap SYA beserta barang bukti berupa sebilah parang sepanjang 60 sentimeter yang diduga digunakan dalam aksi pembacokan tersebut.

“Barang bukti yang disita yakni satu bilah parang sepanjang 60 sentimeter, diduga kuat digunakan pelaku dalam aksi kekerasan tersebut,” jelas Zuharis.

Kini, SYA telah diamankan di Mapolres Dompu untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Dalam pemeriksaan, ia mengakui seluruh perbuatannya.

“Pelaku mengaku merasa malu dan tertekan akibat korban memiliki banyak utang, dan kerap menjadi bahan pergunjingan serta mempermalukan nama baik keluarga,” ungkap Zuharis. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved