Gebyar Tadris 2025 FTIK UIN Saizu: Menelusuri Jejak Angka dan Bahasa dalam Warisan Budaya

TRIBUNJATENG.COM - Kolaborasi apik antara Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tadris Matematika (TMA) dan Tadris Bahasa Inggris (TBI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri kembali menghadirkan Gebyar Tadris 2025.

Acara yang berlangsung selama dua hari, Selasa–Rabu, 10–11 Juni 2025 ini mengangkat tema "Jejak Angka dan Bahasa dalam Warisan Budaya" dan dipusatkan di Auditorium Utama UIN Saizu Purwokerto.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III FTIK, Prof. Subur. Dia menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan kolaborasi mahasiswa dalam menyelenggarakan kegiatan yang sarat nilai edukatif dan kebudayaan.

Dalam sambutannya, Prof. Subur menekankan pentingnya sinergi lintas bidang sebagai modal penting menghadapi tantangan zaman.

Menurut Ketua Panitia Rizka Dyahayu Dwi Syahputri dari kelas 4 TMA C, kegiatan ini merupakan kali kedua Gebyar Tadris diselenggarakan.

Hari pertama diisi dengan dua sesi workshop, yaitu Workshop Career Development dan Workshop Information and Communication Technology, yang bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis dunia kerja dan penguasaan teknologi informasi.

Pameran dan Pementasan: Ajang Ekspresi Ilmiah dan Budaya

Hari kedua menampilkan hasil karya mahasiswa melalui Pameran Produk Mahasiswa dan Pementasan Drama Mahasiswa.

Pameran diikuti oleh kelas 4 dan 6 TMA, serta 2, 4, dan 6 TBI, yang menampilkan berbagai modul pembelajaran dan media pembelajaran sebagai tugas dari mata kuliah masing-masing.

Sementara itu, lima kelas dari semester 4 dan 6 TBI ambil bagian dalam pementasan drama yang menonjolkan pesan-pesan edukatif dan nilai budaya.

Baik pameran maupun pementasan memberikan ruang bagi kreativitas mahasiswa, dan dari masing-masing program studi dipilih satu penampilan terbaik sebagai bentuk apresiasi atas kualitas karya yang ditampilkan.

Di bawah arahan Ketua Jurusan, Dr. Maria Ulfah, Gebyar Tadris 2025 menjadi cerminan semangat kolaboratif dan inovatif mahasiswa dalam menjembatani antara ilmu, seni, dan budaya.

Lebih dari sekadar acara tahunan, kegiatan ini menjadi wadah pembentukan karakter, ekspresi akademik, dan kontribusi mahasiswa terhadap pelestarian nilai-nilai budaya dalam bingkai pendidikan.