Plot Twist, Ternyata Otak di Balik Kebakaran Berantai di Batangan Pati Adalah ODGJ

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Serangkaian kebakaran misterius yang menggemparkan warga Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, akhirnya berhasil diungkap oleh pihak kepolisian.

Insiden yang terjadi pada Kamis dini hari (12 Juni 2025) tersebut sempat menimbulkan kepanikan karena terjadi secara beruntun dan melibatkan sejumlah fasilitas umum serta rumah warga.

Kapolsek Batangan, AKP Muhari Supaat, menjelaskan bahwa kejadian pertama diketahui sekitar pukul 01.30 WIB, ketika Pendopo Balai Desa Ketitangwetan dilaporkan terbakar.

Berkat respons cepat warga yang segera bergotong-royong memadamkan api, kerusakan berhasil diminimalkan dan api tidak sempat menyebar ke bangunan lainnya.

Tak berselang lama, insiden kedua terjadi sekitar pukul 03.30 WIB di rumah warga bernama Sulamdi, yang berlokasi di Desa Ketitangwetan, RT 1 RW 1.

Bagian kerai rumahnya dilaporkan terbakar tanpa sebab yang jelas. Kemudian, kobaran api kembali muncul di rumah milik Suwawi, warga Desa Raci, tepatnya di RT 1 RW 1.

Plastik terbakar di dekat dua unit mobil miliknya.

Akibatnya, satu unit mobil Innova milik Suwawi mengalami kerusakan pada bagian depan. 

Selain itu, satu unit mobil Innova milik Suwignyo, warga Desa Raci, RT 1, RW 2, juga mengalami kerusakan pada spion sebelah kanan yang terbakar.

Berdasarkan pemeriksaan rekaman CCTV, ternyata pelaku pembakaran adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang sebelumnya terlihat berada di sekitar balai desa. 

"Ciri-cirinya cocok dengan individu yang diketahui sering berkeliaran di area tersebut," terang AKP Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJateng.com, Jumat (13/6/2025). 

Polisi pun segera mengerahkan personel Polsek Batangan didukung oleh Babinsa Koramil 15 Batangan dan pemerintah Desa Ketitang Wetan serta Desa Raci untuk melakukan pencarian ODGJ tersebut. 

"Alhamdulillah pelaku yang diidentifikasi sebagai ODGJ tersebut akhirnya berhasil ditemukan di sebuah warung di Desa Raci, sekitar 500 meter dari lokasi kejadian terakhir," ujar AKP Muhari.

Pelaku kemudian ditangkap dan diamankan oleh tim gabungan. 

ODGJ tersebut langsung dibawa ke RSUD Soewondo Pati untuk mendapat penanganan medis demi memastikan kondisi kejiwaannya.

Polresta Pati juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Pati untuk penanganan jangka panjang.

Berdasarkan pendataan awal oleh kepolisian, kerugian material akibat tindakan ODGJ itu cukup signifikan. 

Pemerintah Desa Ketitang Wetan ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp 33 juta akibat rusaknya meja rapat, kursi, plafon PVC, hiasan Garuda Pancasila, serta foto Presiden dan Wakil Presiden. 

Sementara, kerugian akibat kerusakan kendaraan milik Suwawi diperkirakan mencapai Rp 20 juta.

Polresta Pati mengimbau kepada seluruh warga agar melapor kepada kepolisian terdekat atau call center 110 apabila menemukan orang dengan kondisi gangguan jiwa agar dilakukan penanganan lebih lanjut. (mzk)