Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Preman Mabuk Sok Jago Tantang Brimob, Endingnya Babak Belur Dihajar dan Minta Maaf

Seorang pemuda bernama Roky, warga Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dilaporkan mengalami pemukulan

Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
Istimewa
ILUSTRASI penganiayaan. 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang pemuda bernama Roky, warga Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dilaporkan mengalami pemukulan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Brimob Batalyon D Pelopor Baebunta. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (11/6/2025) dan kini menjadi perhatian publik.

Insiden ini bermula ketika Roky, yang diduga dalam kondisi mabuk, melontarkan ujaran provokatif dan menghina institusi TNI-Polri.

Aksinya tersebut memicu emosi dan berujung pada dugaan tindak kekerasan oleh anggota Brimob yang berada di lokasi.

Komandan Batalyon D Pelopor Baebunta, Kompol Muhammad Agus, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Ia menjelaskan bahwa tindakan pemukulan dilakukan setelah pemuda itu bersikap kasar dan menantang anggota.

"Benar, dia sempat dipukul oleh personel kami.

Namun, kami sudah lakukan mediasi, dan yang bersangkutan mengakui kesalahan serta menyampaikan permohonan maaf kepada institusi," ujar Kompol Agus, Sabtu (21/6/2025).

Agus menjelaskan, insiden bermula saat beberapa personel Brimob tengah duduk di depan toko milik Bripda Agung, salah satu anggota Batalyon D, di Desa Sabbang.

Sekitar pukul 23.00 Wita malam, Roky datang bersama seorang temannya mengendarai dua sepeda motor jenis Yamaha RX King dan berulang kali menggeber kendaraannya di depan toko.


"Roky dan temannya dalam kondisi dipengaruhi minuman keras dan terlihat sengaja memancing keributan," jelasnya.

Bripda Malvin, salah satu personel di lokasi, mendekati Roky dengan maksud menenangkannya dan menyarankan agar ia pulang beristirahat.

Namun, upaya persuasif itu ditanggapi dengan makian kasar dan hinaan terhadap institusi TNI-Polri.

Roky juga diduga sempat mengancam akan mengambil parang.

Pernyataan itu menyulut emosi beberapa personel yang ada.

Sekitar pukul 00.40 Wita malam Bripda Aksal menghubungi personel piket untuk meminta bantuan melerai keributan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved