Jelang Liga 2, PT LIB Verifikasi Markas Persiku Stadion Wergu Wetan Kudus

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - PT Liga Indonesia Baru (LIB) melakukan verifikasi Stadion Wergu Wetan Kudus, Selasa (24/6/2025). Verifikasi ini untuk memastikan kelayakan stadion sebagai kandang Persiku Kudus dalam Liga 2 musim 2025/2026.

Dalam verifikasi tersebut tim dari PT LIB ada lima orang. Mereka tiba di stadion sekitar pukul 11.00. Ada manajemen dari Persiku Kudus yang telah menyambutnya.

Dalam melakukan verifikasi, mereka melakukan pengukuran garis tepi lapangan, mengukur tinggi dan lebar gawang, dan menyisir ke seluruh bagian stadion. Salah seorang anggota tampak serius dengan mencatat setiap hasil pengukuran dan hasil pengamatan di stadion. Hanya saja mereka enggan memberikan keterangan terkait verifikasi tersebut.

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris yang sebelumnya meninjau lokasi stadion mengatakan, pihaknya mendukung agar Persiku Kudus bisa bermain di kandang pada Liga 2 musim 2025/2026. Untuk itu pihaknya menyokong sejumlah persiapan mulai dari perawatan rumput dengan melakukan penyiraman dan melakukan pembenahan lampu stadion agar bisa digunakan bermain saat malam hari.

“Kalau ada evaluasi dari PT LIB agar bisa memenuhi syarat,” kata Sam’ani.

Saat itu juga lampu stadion coba untuk dinyalakan. Dari total empat tiang lampu yang tersedia di stadion, saat itu yang bisa menyala baru lampu di satu tiang yang berada di sudut utara.

“Ini genset (untuk lampu) baru datang. Harapannya Persiku kebanggaan bersama bisa main di ini. Maka kami dukung untuk lapangan dan termasuk asrama pemain,” kata dia.

Untuk persoalan lampu penerangan stadion saat ini tengah dilakukan oleh PT Arta Jaya. Suharto sebagai perwakilannya mengatakan, saat ini telah dipasang genset sebagai sumber energi untuk menyalakan lampu stadion. Untuk itu pihaknya perlu mengecek dan mengukur keseluruhan kabel yang terhubung ke setiap lampu.

“Kami juga perlu aliri listrik untuk mengetahui titik lampu yang berfungsi atau tidak, setelah itu baru diputuskan apakah diganti sebagian atau seluruhnya,” kata Suharto. (*)