Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Imron Kejar Pelampung Sejauh 4 Meter: Kalau Sampai Digulung Ombak, Bisa Habis Semua

Kisah Imron korban selamat KMP Tunu Pratama Jaya. Sempat terombang-ambing di lautan bersama korban lain sebelum akhirnya diselamatkan kapal nelayan.

Editor: Awaliyah P
KOLASE
KISAH KORBAN SELAMAT - Imron Kejar Pelampung Sejauh 4 Meter: Kalau Sampai Digulung Ombak, Bisa Habis Semua 

Imron Kejar Pelampung Sejauh 4 Meter: Kalau Sampai Digulung Ombak, Bisa Habis Semua

TRIBUNJATENG.COM - Inilah kisah Imron, korban selamat dari KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

Imron menjadi salah satu dari puluhan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang selamat.

Ia menceritakan sempat terombang-ambing di tengah laut.

Baca juga: Update Identitas 29 Penumpang Selamat KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

Imron bertolak ke Gianyar, Bali untuk melakukan transaksi kendaraan.

Ia bertangkat dari Banyuwangi menggunakan jasa travel.

Sebelum kapal berangkat, Imron telah mengabari orang yang akan ia temui di Gianyar nanti.

Sekitar 15 menit kapal meninggalkan Pelabuhan  Ketapang, Imron menyadari gelombang laut cukup tinggi.

Ia menyaksikan kapal terombang-ambing ke kanan dan kiri dan kru kapal berlari.

"Saya lihat ada kru kapal melihat ke belakang, lalu mereka lari."

"Penumpang mulai panik dan keluar mengambil rompi pelampung," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Saat air laut mulai masuk ke kapal, Imron tak sempat mengambil pelampung.

Ia sempat ditendang penumpang lain yang panik.

Di keadaan genting tersebut, Imron tetap mencoba menyelamatkan diri.

"Saya merayap keluar dari dalam air, dan lihat pelampung sekitar empat meter dari saya. Saya kejar pelampung itu," ujarnya.

Setelah 30 menit berenang, Imron akhirnya berhasil mendapatkan pelampung.

  

LAKUKAN PENCARIAN: Basarnas melakukan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali. (KOMPAS.COM/Dok. Pos SAR Banyuwangi)
LAKUKAN PENCARIAN: Basarnas melakukan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali. (KOMPAS.COM/Dok. Pos SAR Banyuwangi) (KOMPAS.COM/ISTIMEWA)

  

Nyatanya, menggunakan pelampung di tengah laut juga tak mudah.

Imron harus menyelam beberapa saat agar pelampung bisa terpakai sempurna.

"Saya baru bisa pakai pelampung setelah berani menyelam sebentar."

"Saya ikat sendiri pelampungnya, lalu bersandar, istirahat. Saya benar-benar pasrah waktu itu," kata dia.

Setelah itu, Imron mendekati perahu karet penyelamat.

Imron memegang sisi perahu dan tidak sengaja tertarik hingga berada di atas permukaannya.

"Di situ saya mulai merasa ada harapan."

"Ada sekitar 16 orang di perahu karet itu, satu perempuan, sisanya laki-laki."

"Kami bertahan di atas perahu sampai pagi," katanya.

16 orang tersebut terombang-ambing di tengah laut selama berjam-jam dengan ombak yang terus menghantam.

"Saya teriak-teriak minta tolong, baca doa terus."

"Sempat berpikir, selamat dari kapal tenggelam tapi tidak selamat dari ombak."

"Kalau sampai digulung ombak, bisa habis semua," ujarnya.

Akhirnya, sekitar pukul 05.30 Wita, perahu karet mereka ditemukan dan ditarik oleh nelayan.

Imron dan belasan penumpang selamat tersebut dievakuasi ke Pantai Pebuahan di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved