Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

IDSD 2024

Peringkat 6 Kota Paling Maju di Jawa Tengah Versi IDSD 2024, Salatiga Ungguli Tegal

Solo ungguli Semarang dalam daftar 6 kota paling maju di Jawa Tengah versi IDSD 2024. Berikut daftar lengkapnya.

Editor: Awaliyah P
Istimewa
KOTA SALATIGA - Peringkat 6 Kota Paling Maju di Jawa Tengah Versi IDSD 2024, Salatiga Ungguli Tegal 

Peringkat 6 Kota Paling Maju di Jawa Tengah Versi IDSD 2024, Salatiga Ungguli Tegal

TRIBUNJATENG.COM - Inilah 6 kota paling maju di Jawa Tengah versi IDSD 2024.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah merilis laporan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024.

Laporan ini memuat pemeringkatan daerah paling maju di Jawa Tengah, baik kota maupun kabupaten.

Penilaian dilakukan berdasarkan 12 indikator, seperti kualitas institusi, infrastruktur, pemanfaatan teknologi, kesehatan, tenaga kerja, hingga inovasi.

Dari laporan tersebut, enam kota di Jawa Tengah berhasil masuk dalam daftar daerah paling maju di provinsi ini.

Kota Surakarta atau Solo menempati peringkat pertama, sekaligus menjadi kota paling unggul di Jawa Tengah dengan skor 4,39.

Kota Semarang, yang merupakan ibu kota provinsi, berada di posisi kedua dengan skor 4,31.

Baca juga: Peringkat 30 Kabupaten/Kota Paling Maju Se-Jawa Tengah Versi IDSD 2024, Wonosobo Nyaris Tak Masuk

Di bawahnya menyusul Kota Magelang dengan skor 4,26, Kota Salatiga dengan 4,16, dan Kota Tegal dengan 4,08.

Terakhir, Kota Pekalongan menempati urutan keenam kota paling maju dengan skor 3,87.

Berikut daftar lengkap 6 kota paling maju di Jawa Tengah versi IDSD 2024:

1. Kota Surakarta (Solo) - 4,39

2. Kota Semarang - 4,31

3. Kota Magelang - 4,26

4. Kota Salatiga - 4,16

5. Kota Tegal - 4,08

6. Kota Pekalongan - 3,87

Dominasi kota-kota besar seperti Solo dan Semarang menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur, layanan publik, dan inovasi teknologi di wilayah perkotaan masih lebih maju dibanding daerah lain.

Namun, kehadiran kota-kota seperti Magelang dan Salatiga juga membuktikan bahwa kota kecil tetap bisa bersaing melalui strategi pembangunan yang tepat.

Apa Itu IDSD?

Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) merupakan indikator nasional yang dikembangkan oleh BRIN untuk mengukur tingkat produktivitas dan daya saing suatu daerah.

Terdapat sejumlah pilar utama yang menjadi fondasi penilaian.

Masing-masing pilar ini terdiri dari indikator atau sub-komponen yang merepresentasikan berbagai aspek pembangunan strategis.

1. Institusi

Pilar ini mencerminkan kualitas tata kelola pemerintahan, transparansi, serta efektivitas kebijakan publik yang dijalankan oleh pemerintah daerah.

2. Infrastruktur

Mencakup kondisi dan ketersediaan infrastruktur dasar seperti jalan, transportasi, energi, air bersih, hingga fasilitas publik yang mendukung produktivitas.

3. Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Menilai sejauh mana daerah mampu mengintegrasikan teknologi digital dalam layanan publik, pendidikan, dan sektor ekonomi.

4. Stabilitas Ekonomi Makro

Menggambarkan kestabilan fiskal dan ekonomi daerah, termasuk pengelolaan APBD, inflasi, dan keberlanjutan fiskal.

5. Kesehatan

Meliputi akses terhadap layanan kesehatan, kualitas fasilitas medis, dan tingkat kesehatan masyarakat secara umum.

6. Keterampilan

Pilar ini mengevaluasi kapasitas tenaga kerja dari segi pendidikan, pelatihan, dan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan pasar.

7. Pasar Produk

Mengukur dinamika perdagangan lokal, efisiensi pasar barang dan jasa, serta kemudahan berusaha di tingkat daerah.

8. Pasar Tenaga Kerja

Fokus pada fleksibilitas pasar kerja, hubungan industrial, dan kemampuan menyerap angkatan kerja secara optimal.

9. Sistem Keuangan

Menilai kemudahan akses terhadap layanan keuangan, stabilitas lembaga keuangan lokal, serta dukungan pembiayaan untuk pelaku usaha.

10. Ukuran Pasar

Menggambarkan skala ekonomi lokal, jumlah penduduk, dan potensi konsumsi yang tersedia di wilayah tersebut.

11. Dinamika Bisnis

Pilar ini mencerminkan tingkat kewirausahaan, kemudahan memulai usaha, serta tingkat pertumbuhan UMKM dan investasi.

12. Kapasitas Inovasi

Menilai sejauh mana daerah mendorong riset, pengembangan teknologi, serta membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan. (*)

 


Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved