Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Clash of Champions

Sosok Riza, Anak Tukang Bangunan Jadi Peserta COC Season 2: Penerima KIP-K Universitas Brawijaya

Riza, anak tukang bangunan asal Nganjuk, jadi peserta COC 2. Kuliah berkat KIP-K dan raih IPK 3,96 di Universitas Brawijaya.

|
Editor: Awaliyah P
KOLASE
ANAK TUKANG BANGUNAN - Sosok Riza, Anak Tukang Bangunan Jadi Peserta COC Season 2: Penerima KIP-K Universitas Brawijaya 

Sosok Riza, Anak Tukang Bangunan Jadi Peserta COC Season 2: Penerima KIP-K Universitas Brawijaya

TRIBUNJATENG.COM - Inilah sosok Riza peserta COC Season 2, anak tukang bangunan.

Sosok Muhammad Ainurriza Al Kahfi atau yang akrab disapa Riza mencuri perhatian publik setelah muncul di Clash of Champions COC Season 2.

COC merupakan program kompetisi mahasiswa berprestasi dari RuangGuru.

Baca juga: Sosok Roche, Peserta COC Season 2 Disebut Petantang-petenteng tapi Banyak Prestasi

Riza diketahui merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Fisika Universitas Brawijaya.

Ia baru saja lulus sebagai sarjana berkat bantuan beasiswa Kartu Indonesia Pintar KIP-K.

Riza berasal dari keluarga sederhana di Nganjuk, Jawa Timur.

Ayahnya adalah seorang tukang bangunan yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi.

Meskipun begitu, sang ayah selalu menjadi inspirasi utama dalam hidup Riza.

Dalam salah satu unggahannya di media sosial, Riza menulis, "Bapak seorang tukang bangunan yang sebenarnya jauh lebih mahir dari saya dalam menerapkan hukum-hukum fisika, meski tanpa pernah duduk di bangku kuliah."

Langkah Riza menapaki dunia perkuliahan tidaklah mudah.

Ia menyadari bahwa kondisi ekonomi keluarganya sangat terbatas.

Baca juga: Lisa Mariana Bangga, "Ani-ani No, Simpanan Yes" Viral, Ternyata Ini Bedanya

Namun, semangatnya tak surut.

Riza menulis, "Di tengah segala keterbatasan, seorang Riza memberanikan diri melangkah ke dunia perkuliahan, bukan karena yakin punya cukup uang, tapi karena percaya bahwa tekad yang kuat akan menemukan jalannya."

Berkat tekad tersebut dan dukungan dari program KIP-Kuliah, Riza akhirnya bisa menyelesaikan studinya tanpa terbebani biaya.

"Terima kasih, warga Indonesia. Berkat program KIP Kuliah, saya bisa menapaki jenjang pendidikan tinggi tanpa terbebani biaya," ungkapnya.

Cerita inspiratif Riza pun menyebar luas di media sosial dan mendapat respons positif dari warganet.

Banyak yang memuji perjuangan dan dedikasinya.

Unggahannya bahkan dipenuhi komentar dukungan dan pujian karena kisahnya dianggap memotivasi banyak orang.

Perjalanan akademik Riza juga patut diacungi jempol.

Ia pernah meraih medali perak Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ONMIPA) bidang Fisika tahun 2024.

Baca juga: Sosok Junaidi, Pengamen Diciduk Dinsos Ternyata Peserta Indonesian Idol: Sembunyi di Semak-semak

Sebelumnya, saat masih duduk di bangku madrasah, ia sukses membawa pulang medali perunggu Kompetisi Sains Madrasah tingkat nasional tahun 2020.

Pada tahun 2021, Riza juga sempat mewakili Kabupaten Nganjuk dalam lomba Fahmil Quran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Jawa Timur.

Menariknya, semua prestasi itu diraih Riza tanpa mengikuti les atau bimbingan belajar.

Ia belajar secara mandiri.

Di kampus, ia kerap dipercaya menjadi asisten dosen untuk mata kuliah Fisika Matematika.

Bahkan, ia membuat kanal YouTube dan situs pribadi guna membagikan materi ajar kepada mahasiswa lain.

Perjalanan Riza di COC Season 2

Riza terpilih menjadi peserta COC Season 2 setelah menerima undangan langsung dari RuangGuru.

Saat mengikuti ajang ini, ia tengah menyelesaikan skripsinya yang sudah memasuki tahap akhir.

Meski sedang sibuk, ia tetap semangat mengikuti tantangan kompetisi nasional tersebut.

Sebagai mahasiswa Fisika, Riza merasa percaya diri menghadapi soal-soal yang menitikberatkan pada logika dan hitungan.

"Dasar saya fisika, dan di fisika harus bisa matematika. Menggunakan integral, turunan. Soal-soal COC banyak yang berkaitan dengan itu," jelasnya.

Meski punya IPK hampir sempurna, yaitu 3,96, Riza tetap rendah hati. Ia tidak menjadikan nilai sebagai tujuan utama.

"Sebenarnya IPK itu cuma angka. Saya nggak pernah mengejar IPK. Yang penting pengetahuannya dapat. Kalau ngerti, IPK-nya ikut naik," tuturnya.

Saat ditanya soal targetnya di COC 2, Riza menjawab dengan santai namun tetap optimis.

"Targetnya pasti tiga besar. Tapi tetap aku usahakan buat fun aja. Jalanin dulu, hasilnya nanti."

Dalam perjalanan hidupnya, Riza memegang teguh satu prinsip: kerja keras, rasa syukur, dan semangat menebar manfaat.

Ia dikenal sebagai sosok yang konsisten berbagi ilmu secara gratis melalui media daring.

Riza juga memiliki moto hidup yang ia pegang erat, yaitu:

"Macul Ilmune Gusti, Macul Rizkine Gusti, Macul Ridhane Gusti".

Artinya, terus berusaha menggali ilmu, mencari rezeki, dan meraih ridha Tuhan.

Banyak yang semula mengira bahwa Clash of Champions (COC) hanyalah ajang untuk mahasiswa-mahasiswa dari keluarga berada, yang memiliki akses pendidikan dan fasilitas terbaik sejak dini.

Namun, kehadiran Riza, anak seorang tukang bangunan asal Nganjuk, membuktikan bahwa anggapan itu keliru.

Dengan segala keterbatasan, Riza mampu bersaing di panggung nasional, menunjukkan bahwa semangat, kerja keras, dan tekad kuat bisa mengalahkan batasan ekonomi. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved