Berita Jateng
OJK Perkuat Sektor Jasa Keuangan di Jateng-DIY Melalui GRC
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat kinerja sektor jasa keuangan (SJK) di wilayah Jawa Tengah dan DIY agar tumbuh baik dan berintegritas
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat kinerja sektor jasa keuangan (SJK) di wilayah Jawa Tengah dan DIY agar tumbuh baik dan berintegritas melalui tata kelola yang kuat melalui Governance, Risk and Compliance (GRC).
Ketua Dewan Audit OJK yang juga Anggota Dewan Komisioner OJK, Sophia Isabella Wattimena menyampaikan, penerapan tata kelola yang kuat penting dilakukan dalam ekosistem sektor jasa keuangan melalui penguatan model trilini (three lines model).
Pendekatan tidak cukup dari sisi internal lembaga keuangan, tetapi harus dibangun melalui sinergi yang melibatkan seluruh lini yakni industri sebagai first line, lembaga profesi penunjang sebagai second line, dan OJK sebagai regulator yakni third line.
"Trilini menjadi ekosistem pengawasan terpadu yang menjadi wajah baru penguatan tata kelola SJK. Kita ingin mencegah praktek window dressing dan meningkatkan integritas pelaporan keuangan yang selama ini menjadi titik rawan penyimpangan," tutur Sophia, dalam forum Governance, Risk and Compliance (GRC) di Kantor OJK Jateng, Senin (7/7/2025).
Forum GRC sendiri diikuti lebih dari 900 peserta, baik secara fisik maupun daring, termasuk pimpinan lembaga jasa keuangan, asosiasi profesi, regulator, serta pelaku industri.
Sophia menekankan, sektor jasa keuangan konsisten melakukan penguatan kontrol internal dan akuntabilitas direksi atas pelaporan keuangan.
Dari sisi lembaga profesi penunjang seperti Kantor Akuntan Publik, Kantor Jasa Penilai, dan Aktuaris diimbau dapat menjaga standar profesi dan etika yang tinggi.
"Sementara itu, OJK memiliki fungsi pengaturan, pengawasan, perizinan, edukasi, dan perlindungan konsumen secara tegas dan konsisten," tambahnya.
Di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian akibat konflik geopolitik, perlambatan ekonomi dunia, serta risiko perubahan iklim agar selalu jadi perhatian, lanjuy Sophiq, sektor jasa keuangan juga diharapkan dapat menjadi pilar penopang perekonomian nasional.
Sementara itu, Kepala OJK Jateng-DIY, Hidayat Prabowo mengatakan, SJK harus dikuatkan dan fungsi GRC harus mengambil peran. Ketentuan dari OJK sudah lengkap dan semuanya harus sama-sama saling menguatkan.
"Kita akan menerapkan secara tegas berjalan sesuai fungsi agar SJK dapat berjalan tumbuh sehat, stabil, dan melindungi masyarakat.
Secara umum SJK di Jateng juga tumbuh baik, tantangan memang semakin besar dengan ketidakpastian ekonomi global dengan geopolitik dan lainnya. Kami yakin dengan penguatan GRC ini tantangan dapat dilalui," tegasnya. (eyf)
Baca juga: BREAKING NEWS : Guru Madrasah Diniyah di Demak Cabuli 16 Siswi SD Terancam Hukuman 15 Tahun
Baca juga: BREAKING BEWS : Bus Angkut Wisatawan Terguling di Japan Kudus, 20 Penumpang Dievakuasi, 1 Luka-luka
Baca juga: PLN Indonesia Power UBP Semarang Raih Award Inovasi Energi Terbarukan dan Pemberdayaan Masyarakat
Polda Jateng Tangkap 327 Orang di Jalan Pahlawan Semarang, Kuasa Hukum: Pulang Main Futsal |
![]() |
---|
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas |
![]() |
---|
3,37 Ton Sampah Belum Terkelola Dengan Baik, Pemprov Jateng Upayakan Penyelesaian |
![]() |
---|
Ini Alasan Polda Jateng Hentikan Penyelidikan Kasus Hak Siar Nenek Endang: Alhamdulillah |
![]() |
---|
Regenerasi Dalam Korupsi, Sosok Dua Sekda Klaten Rugikan Negara Rp6,8 M Kasus Sewa Plasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.